REPUBLIKA.CO.ID, Gejala flu musiman diperkirakan dapat dirasakan lebih berat dari biasanya di musim dingin mendatang. Di Inggris dan negara-negara belahan bumi utara lainnya tengah bersiap menghadapi musim dingin yang sulit dan kemungkinan lonjakan kasus flu karena pelonggaran periode penguncian Covid-19.
Kali ini sebuah studi menunjukan bahwa vaksin flu dan Covid-19 aman diberikan kendati dalam waktu bersamaan. Studi tersebut dipimpin oleh University of Bristol, dan menemukan bahwa efek samping yang dilaporkan biasanya ringan hingga sedang dalam pengujian dengan tiga vaksin flu dan vaksin Covid-19 Pfizer atau AstraZeneca. Pemberian vaksin tidak akan berdampak negatif terhadap respons kekebalan tubuh jika diberikan dalam waktu yang sama.
“Ini adalah langkah yang sangat positif yang dapat berarti lebih sedikit janji temu bagi mereka yang membutuhkan kedua vaksin tersebut,” kata kepala peneliti, Rajeka Lazarus,” dilansir Indian Express, Jumat (1/10).
Hasil penelitian telah dipresentasikan kepada Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) untuk pertimbangan mereka dan akan membantu pembuat kebijakan dalam merencanakan masa depan program vaksinasi penting ini.
Suntikan pada hari yang sama dapar diberikan di lengan yang berbeda. Satu kelompok mendapat suntikan Covid-19 dan suntikan flu pada kunjungan pertama, dengan plasebo diberikan pada kunjungan kedua. Sementara kelompok lain mendapat suntikan Covid-19 dan plasebo diberikan pada hari yang sama, diikuti dengan vaksin flu pada hari kedua .
Studi ini menemukan 97 persen dari peserta mengatakan mereka akan bersedia untuk mendapatkan dua dosis vaksin di masa mendatang. Studi melibatkan 679 sukarelawan di 12 lokasi di seluruh Inggris dan Wales, dan dirilis sebagai pra-cetak, dengan hasil lengkap yang akan dipublikasikan di Lancet.
Suntikan booster Covid-19 diberikan kepada lanjut usia (Lansia) dan rentan, serta petugas kesehatan di Inggris, sementara pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson juga menjanjikan program vaksinasi flu terbesar dalam sejarah tahun ini.