REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Ratusan peserta dari kalangan warga lokal dan warga negara asing (WNA) mengikuti lomba renang perairan terbuka dalam "Bali Ocean Swim" di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Kegiatan ini bertujuan antara lain untuk membangkitkan pariwisata Bali.
"Bali Ocean Swim ke-12 ini merupakan kegiatan amal untuk membiayai dan mendukung pengembangan olahraga bagi penyandang disabilitas, sekaligus membangkitkan pariwisata Bali," kata Direktur Bali Sports Foundation selaku penyelenggara, Rodney James Holt, di Badung, Ahad (3/10).
Lomba renang perairan terbuka yang keuntungannya untuk membiayai pengembangan olahraga bagi penyandang disabilitas itu diikuti 143 peserta. Kegiatam ini memperlombakan tiga kategori yakni, renang perairan terbuka jarak 1,2 km dengan jumlah 109 orang, jarak 5 km dengan jumlah 26 orang, dan jarak 10 km dengan jumlah 8 orang.
Holt menambahkan, kendala dalam lomba yang juga untuk mempromosikan pariwisata Bali yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 ini adalah ombak yang cukup besar sehingga menyulitkan para peserta selama berlomba.
Keuntungan dari lomba ini, kata dia, akan disalurkan ke Yayasan Damai Olahraga Bali untuk membiayai 17 cabang olahraga bagi anak-anak difabel. Seperti anak-anak autis, down syndrom, tunagrahita, tuna netra, tuna rungu dan lainnya.
Kegiatan lomba yang biasanya diikuti oleh banyak wisatawan asing itu kini hanya diikuti oleh warga negara asing (WNA) yang menetap di Bali. "Karena penerbangan internasional belum dibuka, mereka tidak bisa datang," kata Holt.
Ia berharap melalui kegiatan ini bisa membangkitkan pariwisata Bali.
Sementara itu, salah seorang peserta kategori renang perairan terbuka jarak 5 km Alicia yang merupakan wanita blasteran Belanda dan Spanyol yang sudah delapan tahun di Bali ini mengatakan saat berlomba dirinya tidak mengalami kesulitan meskipun kondisi ombak dan arus air cukup besar. "Ombak cukup besar, tapi tidak kesulitan, karena saya sudah terbiasa surfing dengan ombak besar," kata Alicia.