REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat, Wahyu Purnama, mengatakan, Sumbar tercatat mengalami inflasi pada September 2021. Wahyu menjelaskan berdasarkan berita statistik resmi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum di Sumatera Barat pada September 2021 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,10 persen mtm.
"Inflasi di Sumbar pada September 2021 ini meningkat dibandingkan realisasi Agustus 2021 yang deflasi sebesar 0,13 persen mtm," kata Wahyu, melalui siaran pers yang diterima dari Humas BI Sumbar, Selasa (5/10).
Wahyu menyebut secara spasial, pada September 2021, Kota Padang mengalami infasi sebesar 0,04 persen mtm. Atau lebih tinggi dibandingkan Agustus 2021 yang mengalami deflasi sebesar 0,10 persen mtm. Sementara Kota Bukittinggi juga mengalami inflasi sebesar 0,53 persen mtm. Meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,27 persen mtm.
Kota Padang dan Kota Bukittinggi masing-masing berada pada peringkat ke-18 dan ke-2 dari total 18 kota yang mengalami inflasi di Kawasan Sumatra. Sementara itu secara nasional, Kota Padang dan Bukittinggi menjadi peringkat ke-31 dan ke-2 dari total 34 kota yang mengalami inflasi di Indonesia.
Wahyu menambahkan, secara tahunan inflasi September 2021 tercatat sebesar 1,75 persen yoy. Ini meningkat apabila dibandingkan dengan realisasi Agustus 2021 yang sebesar 1,59 persen yoy.
Sementara itu, secara tahun berjalan Januari sampai dengan September 2021 Sumbar mengalami deflasi sebesar 0.05 persen ytd. Ini meningkat dibandingkan realisasi Agustus 2021 yang mengalami deflasi sebesar 0.15 persen ytd.
"Realisasi inflasi tahun berjalan September 2021 ini tercatat lebih rendah dibandingkan September 2020 yang inflasi sebesar 0,31 persen ytd," ujar Wahyu.