Selasa 05 Oct 2021 19:45 WIB

Kejar Target EBT dan Net Zero Emission PLN Butuh Rp 700 T

Pemerintah membuka peluang IPP untuk ikut serta dalam membangun pembangkit.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Menerapkan pilar Green dalam transformasinya, PLN berkomitmen dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Melalui anak perusahaannya, PT PLN Gas & Geothermal (PLN GG) menggandeng PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam joint study untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Foto: dok pln
Menerapkan pilar Green dalam transformasinya, PLN berkomitmen dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Melalui anak perusahaannya, PT PLN Gas & Geothermal (PLN GG) menggandeng PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam joint study untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dan PLN merilis RUPTL 2021-2030. Dalam RUPTL ini porsi pembangkit EBT jauh lebih besar dibandingkan pembangkit fosil. Untuk itu, perlu biaya yang tidak sedikit untuk bisa mewujudkan ini.

Direktur Perencanaan Korporat Evy Haryadi menjelaskan untuk bisa mewujudkan porsi pembangkit EBT 51 persen hingga 2030 mendatang PLN butuh merogoh kocek sampai Rp 700 triliun. "Total investasi ini tapi juga termasuk untuk transmisi pembangunan gardu distribusi. Untuk khusus pembangkit berkisar antara Rp 400-Rp 500 triliun," ujar Evy dalam konferensi pers, Selasa (5/10).

Baca Juga

Namun, PLN tidak sendirian. Pemerintah membuka peluang IPP untuk ikut serta dalam membangun pembangkit. Evy menjelaskan pihak swasta bisa masuk dalam porsi pembangunan pembangkit berbasis EBT dengan capaian investasi berkisar Rp 560 triliun.

Evy menjelaskan kedepan PLN akan fokus melakukan pembangunan PLTA dan PLTP. "Harapannya tingkat keberhasilan dari dua proyek ini bisa cukup cepat. Harapannya PLTP bisa mencapai 1,4 GW dan PLTA serta PLTMH bisa mencapai 4,2 GW," tambah Evy.

Namun, langkah untuk bisa mengejar target EBT 23 persen pada 2025 mendatang PLN sudah melakukan beberapa inisiasi. Salah satu langkah strategis yang dilakukan PLN adalah pada 2030 akan mulai mengganti pembangkit-pembangkit tua yang subcritical. Selain itu, melaksanakan program co-firing di PLTU.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement