REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran merupakan kalamullah yang berbeda dengan kitab-kitab lain buatan manusia. Oleh karena itu membacanya pun harus mengikuti adab-adab yang diajarkan Rasulullah ﷺ, di antaranya yakni tadabur, khusyu dan menangis.
Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang Alquran
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
"Kitab (Alquran) yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran" (QS. Shad ayat 29).
اَفَلَا يَتَدَبَّرُوۡنَ الۡقُرۡاٰنَ اَمۡ عَلٰى قُلُوۡبٍ اَ قۡفَالُهَا
"Maka tidakkah mereka menghayati Alquran ataukah hati mereka sudah terkunci?" (QS. Muhammad ayat 24).
Allah berfirman tentang sifat hamba-hamba-Nya yang shalih:
وَيَخِرُّوۡنَ لِلۡاَذۡقَانِ يَبۡكُوۡنَ وَيَزِيۡدُهُمۡ خُشُوۡعًا
"Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk" (QS. Al-Isra ayat 109)