Ahad 10 Oct 2021 12:46 WIB

Kebakaran di RSAL Mintohardjo Diduga karena Arus Pendek

Petugas juga mewaspadai limbah B3 atau limbah yang mengandung zat beracun.

Kebakaran di RSAL Mintohardjo Diduga karena Arus Pendek (ilustrasi).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Kebakaran di RSAL Mintohardjo Diduga karena Arus Pendek (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,Jakarta (ANTARA) - Kebakaran yang melanda Gedung Farmasi RSAL Mintohardjo di Jalan Bendungan Hilir, Tanah Abang,Jakarta Pusat, pada Ahad pagi, diduga karena arus pendek listrik (korsleting).

Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, Unggul mengatakan, akibat kebakaran tersebut, gudang logistik yang berisi Alat Perlindungan Diri (APD) di lantai 2 Gedung Farmasi ludes dilalap si jago merah.

"Yang terbakar itu gudang farmasi yang isinya APD di lantai dua ludes terbakar. Kita duga api dari 'korsleting' listrik," kata Unggul saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (10/10).

Unggul menjelaskan, petugas menerima berita kebakaran tersebut pukul 05.05 WIB. Kemudian, petugas tiba pukul 05.15 WIB dengan pengerahan awal dua unit mobil pemadam dan 10 personel.

Petugas berhasil mendinginkan lokasi pada pukul 06.40 WIB. Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat mengerahkan total 10 unit mobil dan 50 personel. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini.

Namun demikian, petugas belum bisa memastikan kerugian yang ditaksir setelah luas area kurang lebih 40 meter persegi (m2) itu terbakar. Api berhasil dipadamkan dan tidak menjalar luas.

"Tidak ada korban jiwa dari peristiwa kebakaran ini," kata Unggul.

Dalam penanganan kebakaran di rumah sakit, petugas juga mewaspadai limbah B3 atau limbah yang mengandung zat beracun bagi manusia dan hewan.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement