Senin 11 Oct 2021 14:55 WIB

Wisman Bisa Masuk Bali Mulai 14 Oktober, Karantina Lima Hari

Sudah tercatat akan ada penerbangan internasional yang masuk ke Bali pada 14 Oktober.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Destinasi pariwisata di Bali akan kembali menerima kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mulai Kamis (14/10) dalam masa uji coba . Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menuturkan, sejauh ini pemerintah menetapkan waktu karantina bagi wisman selama lima hari. Namun, keputusan tersebut belum final.

Sandiaga menjelaskan, dasar pertimbangan karantina selama lima hari itu disetujui dan didukung oleh para ahli epidiomologi dalam dan luar negeri. Data-data yang dikumpulkan juga ditelaah oleh Kementerian Kesehatan. Adapun salah satu data yang menjadi tolok ukur penetapan masa karantina yakni masa data terbaru inkubasi Covid-19 selama 3,7-3,8 hari.

Baca Juga

"Tapi ini belum final keputusan. Semua keputusan harus berbasis sains dan data karena kita tidak mau mengambil risiko, seperti menurunkan masa karantina demi bersaing dengan desinati (negara) lain," katanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, wisman yang tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali terlebih dahulu melalui proses tes PCR/Swab baru melakukan karantina selama lima hari jika hasil tes negatif. Jika hasil positif tanpa gejala melakukan isolasi di akomodasi masing-masing yang sudah dipesan.

Jika wisman ternyata positif dan bergejala maka melakukan karantina di fasilitas kesehatan dan melakukan tes PCR/Swab di hari kelima. Bila wisman tersebut negatif maka mulai bisa melakukan aktivitas namun jika masih positif mengulangi siklus protokol dari awal.

Adapun hotel maupu akomodasi lainnya yang akan menjadi tempat karantina dikoordinasikan langsung oleh Pemda Bali dan PHRI setempat. Kemenparekraf, kata Sandiaga, sudah memberikan panduan, terutama juga soal harga yang dibebankan kepada wisman.

"Harus disesuaikan dengan konsep berkualitas dan berkelanjutan. Bukan hanya berkelanjutan dari sisi lingkungan tapi repeat customers. Wisman pulang harus membawa pengalaman yang baik," katanya.

Sejauh ini, kata Sandiaga, sudah tercatat akan ada penerbangan internasional yang masuk ke Bali pada 14 Oktober mendatang. Namun ia belum dapat memastikan negara mana saja yang akan masuk karena masih menunggu keputusan final dari pemerintah Indonesia.

Negara yang sementara ini mendapat lampu hijau dari pemerintah yakni China, Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Selandia Baru. Sandiaga mengatakan, juga mengusulkan sejumlah negara dari kawasan Eropa.

"Jangan khawatir, tanggal 14 Oktober akan ada pesawat yang masuk karena Bali masih top of mind," ujar dia.

Sandiaga menambahkan, uji coba pembukaan Bali ini menurut saran dari para ahli dilakukan dalam jangka waktu satu bulan setelah kepergian wisatawan dari Indonesia yang datang mulai tanggal 14 Oktober. Data-data akan dievaluasi secara berjenjang setiap pekan sehingga pemerintah bisa mengontrol ketat potensi penyebaran Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement