REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama atau (groundbreaking) pembangunan instalasi pemurnian dan pengolahan (smelter) tembaga PT Freepoet Indoneaia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10). Jokowi meyakini, pembangunan smelter terasebut akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat mengingat besarnya jumlah tenaga kerja yang bisa diserap.
“Dalam masa konstruksi saja akan ada 40 ribu tenaga kerja yang bisa bekerja. Artinya yang terbuka lapangan kerja akan banyak sekali di Kabupaten Gresik dan Provinsi Jawa Timur,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, jumlah lapangan kerja yang tersedia di Jawa Timur akan semakin lebar, jika pembangunan smelter telah selesai dan siap dioperasikan. Jokowi mengatakan, pembukaan lapangan kerja dari aktivitas industri merupakan salah satu tujuan penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jokowi melanjutkan, terbukanya lapangan kerja adalah salah satu nilai tambah yang dihasilkan dari pemanfaatan sumber daya alam. Dampak pembukaan lapangan kerja juga bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar, yaitu peningkatan pendapatan. “Ini goal yang penting bagi rakyat,” ujar Jokowi.
Jokowi mendorong setiap industri yang bergerak di pertambangan dan minerba untuk melakukan hilirisasi.Proses hilirisasi diyakininya akan mendorong industri dalam negeri untuk lebih mandiri dan berkembang, karena tidak tergantung dengan kegiatan pengolahan tambang di negara lain.
Jokowi menjelaskan, smelter Freeport di Gresik mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Dengan kapasitas itu, smelter yang dibangun dengan desain single line ini juga disebut sebagai smelter terbesar di dunia.
“Bisa bayangkan 1,7 juta ton. Itu kalau dinaikkan ke truk, yang kecil itu, biasanya mengangkut 3-4 ton, berarti berapa truk yang akan berjejer di sini? Bayangkan, ini gede sekali,” kata Jokowi.
Turut hadir dalam peresmian itu Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan para pejabat di lingkup Pemprov Jatim.