Selasa 12 Oct 2021 22:57 WIB

Tenaga Pendidik Agama Sukabumi Didorong Jadi Duta Kesehatan

Ikhtiar duniawi yang harus dilakukan dalam memutus mata rantai Covid-19.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tenaga Pendidik Agama Sukabumi Didorong Jadi Duta Kesehatan (ilustrasi).
Foto: Republika
Tenaga Pendidik Agama Sukabumi Didorong Jadi Duta Kesehatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Tenaga pendidik keagamaan (Madrasah dan Pondok Pesantren) dan marbot masjid di Kota Sukabumi didorong jadi duta kesehatan. Caranya mereka mengedukasi warga khususnya para murid agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

''Selain mendukung menjadi duta agama berharap para tenaga pendidik juga jadi duta kesehatan,'' kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Selasa (12/10). Terutama dalam menyampaikan dan mengajak warga misalnya vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker ketika keluar rumah.

Pernyataan ini ditekankan wali kota dalam momen pembinaan tenaga pendidik keagamaan dan marbot masjid di Gedung Pusat Kajian Islam pada Senin (11/10) lalu. Momen tersebut jadi sarana memberikan insentif kepada tenaga pendidik keagamaan dan marbot masjid.

Menurut Fahmi, dengan jadi duta kesehatan maka hal ini jadi salah satu ikhtiar duniawi yang harus dilakukan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid. Hal ini juga diikuti dengan ketakwaan kepada Allah insya Allah, sehingga Sukabumi bisa pulih dari pandemi.

"Di sisi lain Pemkot juga memperhatikan pembinaan tenaga pendidik agama dan marbot masjid," ujar Fahmi.

Sebabnya, pembangunan tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah karena banyaknya permasalahan, target pembangunan, visi dan misi wali kota dan wakil wali kota Sukabumi tidak mungkin diwujudkan Pemkot semata.

Kabag Kesra Setda Kota Sukabumi Aang Zaenudin menambahkan, pembinaan tenaga pendidik keagamaan awalnya diberikan insentif setiap caturwulan atau 4 bulan sekali dan kini jadi 3 bulan sekali. Sifatnya penguatan tenaga pendidik agar mereka memahami program kerja pemda diimplementasikan dalam kinerja.

"Diberikan pula insentif untuk 1.800 orang lebih tenaga pendidik dan per bulan mendapatkan Rp 150 ribu," tutupnya, Selasa (12/10). Hal ini sebagai bentuk perhatian pemerintah agar tenaga pendidik memberikan pelayanan terbaik dan menjalankan visi wali kota yakni religius.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement