REPUBLIKA.CO.ID, WATFORD -- Pelatih asal Italia Claudio Ranieri resmi ditunjuk sebagai pengganti Xisco Munoz di kursi pelatih Watford, awal bulan ini. The Hornets menjadi tim ke-19 pernah yang ditangani Ranieri sejak memulai karier sebagai pelatih pada 1986 tersebut.
Secara khusus, Watford menjadi tim asal Inggris keempat yang pernah ditangani pelatih berjuluk The Tinkerman tersebut. Sebelumnya, Ranieri sempat menangani Chelsea, Leicester City, dan Fulham. Membawa the Foxes ke tangga juara Liga Primer Inggris musim 2015/2016 menjadi prestasi terbaik Ranieri bersama klub asal Inggris. Bahkan, bisa dibilang, torehan titel Liga Primer Inggris bersama The Foxes itu masih menjadi prestasi terbaik Ranieri hingga sejauh ini di sepanjang kiprahnya sebagai pelatih.
Dari segi usia, Ranieri terbilang sudah uzur. Pada pekan depan, tepatnya 20 Oktober, Ranieri akan genap berusia 70 tahun. Namun, eks pelatih Inter Milan dan Juventus itu merasa masih mampu memimpin sebuah tim untuk meraih kesuksesan. Ranieri pun langsung menerima pinangan Watford usai kiprahnya bersama Sampdoria berakhir pada Juni 2021 silam. Bahkan, Ranieri memiliki ambisi untuk terus melatih hingga 11 tahun mendatang atau saat usianya telah menginjak 80 tahun.
Apapun hasil yang nantinya akan diraih Watford, Ranieri enggan untuk mengakhiri kariernya sebagai pelatih. "Saya merasa bosan apabila tidak terlibat dalam sepak bola. Saya mencintai sepak bola. Jadi, kenapa tidak? 70 atau 80 tahun, mungkin, kenapa tidak? Mungkin sebagai pelatih tertua di Liga Primer Inggris yang berjalan dengan tongkat. Namun, yang terpenting dalam melatih adalah otak dan kemampuan berpikir. Otak akan selalu muda," kata Ranieri seperti dilansir Independent, Kamis (14/10).
Terakhir kali Ranieri berkiprah di Liga Primer Inggris saat menukangi Fulham pada 2019. Sayangnya, kiprahnya bersama the Cottagers tidak berjalan mulus. Ditunjuk menangani Fulham pada November 2018, Ranieri dipaksa meletakan jabatannya pada Februari 2019. Ranieri dipecat usai hanya bisa mempersembahkan tiga kemenangan dari 17 laga.
Tantangan besar menunggu eks pelatih AS Roma itu di the Hornets. Menelan empat kekalahan, satu hasil imbang, dan dua kemenangan dari tujuh laga, Watford masih tertahan di peringkat ke-15. Usai memastikan promosi dari Divisi Championship pada akhir musim lalu, the Hornets tentu berharap bisa tetap bertahan di Liga Primer Inggris musim ini. Target inilah yang harus bisa dipenuhi Ranieri, yang dikontrak selama dua tahun oleh manajemen Watford, pada sisa musim ini.
Lawatan Liverpool ke kandang Watford, Stadion Vicarage, pada pekan kedelapan Liga Primer Inggris, Sabtu (16/10) waktu setempat, akan menjadi laga debut Ranieri sebagai pelatih the Hornets.