Bagi Gelgi, ini adalah rekor dunia keduanya. Ketika berusia 18 tahun, ia pernah dikukuhkan sebagai remaja putri tertinggi yang masih hidup pada 2014. Dia berharap dapat menggunakan gelarnya untuk meningkatkan kesadaran tentang kelainan genetik langka seperti sindrom Weaver.
"Saya pribadi berpikir bahwa perbedaan dan fitur lain yang tampak seperti kerugian dapat diubah menjadi keuntungan jika Anda menginginkannya dan berusaha untuk itu. Itulah tepatnya yang saya lakukan," ujar Gelgi yang biasanya bergantung pada kursi roda atau tongkat sebagai alat bantu gerak.
Sementara itu, pria tertinggi di dunia, Sultan Kosen yang memiliki tinggi 251 cm pada 2018, juga berasal dari Turki. Gelgi mengatakan, dia berharap untuk bertemu dengan Kosen secara langsung suatu hari nanti.