Sabtu 16 Oct 2021 01:54 WIB

Eri Cahyadi Ajak Pegawainya Teladani Nabi Muhammad SAW

Eri yakin dengan meneladani Nabi Muhammad bisa membahagiakan rakyat

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (tengah). Eri Cahyadi pun mengajak seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya, khususnya yang beragama muslim, untuk meneladani ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (tengah). Eri Cahyadi pun mengajak seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya, khususnya yang beragama muslim, untuk meneladani ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menggelar doa bersama secara virtual dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah pada Jumat (15/10). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun mengajak seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya, khususnya yang beragama muslim, untuk meneladani ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW.

"Saya berharap kita bisa meniru atau meneladani beliau (Nabi Muhammad SAW). Sehingga kita bisa membahagiakan seluruh masyarakat Surabaya," kata Eri.

Eri pun mengingatkan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya bahwa jabatan struktural yang diamanahkan saat ini bukanlah sebagai pemimpin. Tapi, jabatan yang diemban baik kepala dinas, camat, lurah ataupun wali kota adalah sebagai pelayan masyarakat.

"Yang perlu diingat, jabatan kita ini hanya seorang pelayan. Bagaimana berkorban untuk kebahagiaan masyarakat, bagaimana kita menyediakan seluruh anggaran kita, waktu kita, untuk masyarakat agar terbebas dari kemiskinan dan selalu bahagia," ujarnya.

Melalui momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Eri berharap seluruh pegawai Pemkot Surabaya mendapat syafaat Rasulullah agar selalu diberikan kemudahan dalam setiap langkah mensejahterakan warga Surabaya. Eri juga berpesan, sebagai manusia harusnya bisa saling tolong-menolong dan membantu sesama dan bukan malah saling berebut untuk menjadi yang terbaik.

"Semoga hati kita sebagai manusia hari ini bisa lebih jernih. Hati kita sebagai manusia menyadari betul bahwa jabatan, kekayaan, dan kesehatan kita itu milik Gusti Allah yang sewaktu-waktu dapat diambil oleh Gusti Allah," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement