REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Olivier Giroud termasuk sosok berpengalaman. Ia pernah membela dua raksasa Inggris, yakni Arsenal dan Chelsea.
Saat ini Giroud berkostum AC Milan. Ia menceritakan dinamika di masa lalunya. Ia merasa menjalani momen luar biasa selama membela the Gunners dari 2012 hingga 2018.
Di era Giroud, kubu Meriam London masih sering finis di zona big four. Total ia tampil dalam 253 di berbagai ajang, dan mencetak 105 gol. Setelahnya, sang bomber menuju the Blues.
Waktu penyerang asal Prancis di Stamford Bridge, lebih singkat ketimbang dengan durasinya di Arsenal. Namun Giroud memenangkan Liga Champions saat berkostum London Biru. Ia mengakui lebih sulit keluar dari Chelsea.
Namun, ia harus membuat keputusan tepat. Kendati sering mencetak gol penting pada musim lalu, jebolan akademi Grenoble ini lebih banyak menghuni bangku cadangan. Ia tak ingin tenggelam dalam situasi tersebut.
"Sulit untuk meninggalkan Chelsea dan Liga Primer. Tetapi pada akhirnya, saya pikir ini solusi terbaik," kata Giroud, dikutip dari Mirror, Sabtu (16/10).
Proses adaptasi sang bomber bersama Milan berjalan baik. Ia mencetak dua gol dalam tiga pertandingan perdana. Sayang, peraih trofi Piala Dunia 2018 ini sempat terkena covid-19.
Itu membuat yang bersangkutan menjalani karantina. Setelah kembali ke lapangan, Giroud mengalami masalah di punggung. Sebelumnya, ia merasa belum pernah mendapat cedera seperti itu.
"Sekarang saya mulai menjadi lebih baik, dan berlatih dengan tim. Mudah-mudahan saya ada di skuat untuk pertandingan akhir pekan ini," ujar juru gedor 35 tahun itu.
Usai jeda internasional, Rossoneri bertemu Hellas Verona pada giornata kedelapan Liga Serie A Italia musim 2021/22. Duel tersebut berlangsung di Stadion San Siro, Milan, Ahad (17/10) dini hari WIB.