REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Inggris mempertimbangkan untuk membeli drone buatan Turki. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Industri dan Teknologi Turki Mustafa Varank kepada CNN.
"Inggris sangat tertarik dengan drone bersenjata Turki. Kami memberi mereka opsi. Saat ini, mereka serius mempertimbangkan opsi ini," Varank, dilansir Middle East Monitor, Ahad (17/10).
Dalam acara industri pertahanan dan kedirgantaraan di Istanbul pada awal tahun ini, Varank mengatakan bahwa drone buatan Turki akan terbang di langit Eropa. "Saya percaya bahwa dalam waktu dekat, kita akan melihat Bayraktars dan Ankas (drone Turki) terbang di langit Eropa," ujarnya.
Drone buatan Turki mendapatkan popularitas di seluruh dunia menyusul keberhasilan dan efektivitasnya dalam pertempuran selama konflik di Suriah, Libya, dan Nagorno-Karabakh tahun lalu.
Sejak itu, sejumlah negara telah meminta untuk membeli armada drone Bayraktar TB2 buatan Turki. Diantara negara yang melirik drone Turki diantaranya Ukraina, Polandia, Arab Saudi, Irak, Maroko, dan Albania.
Inggris juga menunjukkan minat khusus pada drone tempur Turki. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace memuji Turki sebagai "pengubah permainan" dan tantangan nyata bagi musuh.
Drone telah meningkatkan industri senjata dalam negeri Turki dan meningkatkan nilainya secara keseluruhan. Majelis Eksportir Turki (TIM) mengungkapkan bahwa, ekspor pertahanan dan penerbangan mencapai 2,1 miliar dolar AS dalam tiga kuartal pertama tahun ini. Hal ini menandai peningkatan 39 persen dari tahun lalu yaitu sebesar 1,5 miliar dolar AS.