REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi terus berupaya dalam menekan produksi sampah. Caranya dengan mengoptimalkan TPS3R atau Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle.
Dengan cara ini, warga dapat memilah dan mengelola sampah. "Saat ini kami memiliki 11 fasilitas TPS3R yang berlokasi di antaranya di Kelurahan Cisarua, Cikondang, dan Sindang Palay," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peran Serta Masyarakat DLH Kota Sukabumi Herman Permana, Ahad (17/10).
Bahkan, saat ini tengah dibangun pula TPS3R di Kelurahan Cikundul dan Baros dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus atau DAK. TPS3R dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang ditunjuk oleh kelurahan setempat.
TPS3R terang Herman, memiliki beberapa unit. Salah satunya unit bank sampah. Sehingga salah satu tujuan TP3SR adalah mengubah cara pandang dalam pengelolaan sampah, yakni dipilah dan dipilih sejak dini, serta pengelolaan sampah bisa memberikan dampak perekonomian pada masyarakat.
Di sisi lain Herman mengatakan, saat ini terjadi kenaikan produksi sampah di Kota Sukabumi yang mencapai sekitar 180,4 ton hari. Di mana produksi sampah di Kota Sukabumi mengalami peningkatan selama masa pandemi yakni 1,4 ton per hari dibandingkan sebelumnya.
Menyikapi hal ini, Herman mengatakan, selain melalui TPS3R, pihak DLH terus berusaha mengedukasi masyarakat. Sebab dari jumlah produksi sampah per hari, sekitar 46,6 persen diantaranya merupakan sampah organik yang bisa didaur ulang.
Kasi Limbah B3 DLH Kota Sukabumi Jerry Nugraha menambahkan, saat ini yang paling banyah sampah masker. Sehingga petugas mendorong warga untuk menangani limbah masker dengan baik.
Urutannya yakni mengumpulkan masker bekas, lakukan desinfeksi, gunting dan ubah bentuk masker, bungkus dengan plastik, buang ke tempat sampah domestik, dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.