Ahad 17 Oct 2021 21:16 WIB

Final Piala Thomas, Ginting Sempat Rasakan Tekanan Lawan Lu

Anthony Ginting mengalahkan Lu Guang Zu, 18-21, 21-14, dan 21-16 dalam 77 menit.

Anthony Sinisuka Ginting dari Indonesia merayakan kemenangannya dalam pertandingan final Piala Thomas beregu putra antara China dan Indonesia, di Aarhus, Denmark, 17 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/CLAUS FISKER
Anthony Sinisuka Ginting dari Indonesia merayakan kemenangannya dalam pertandingan final Piala Thomas beregu putra antara China dan Indonesia, di Aarhus, Denmark, 17 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anthony Sinisuka Ginting mengaku merasakan tekanan saat tampil sebagai tunggal pertama Indonesia pada final Piala Thomas 2020 melawan China. Namun, Ginting mampu mengatasi tekanan tersebut dengan menyumbang poin pertama usai mengalahkan Lu Guang Zu, 18-21, 21-14, dan 21-16 dalam durasi 77 menit di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Ahad (17/10).

"Puji Tuhan saya bisa menang. Jujur saya nervous di gim pertama yang selalu tertinggal dan kalah di gim pertama. Pastinya ada pressure," ujar Ginting usai laga dalam keterangan PBSI yang diterima Republika.co.id.

Baca Juga

Namun di gim kedua dan ketiga, Ginting bermain lebih baik. Permainannya bisa keluar semua. Dia sangat nyaman dan bisa menikmati permainan

"Di gim kedua dan ketiga saya bisa mengontrol permainan. Saya bisa bermain baik dan bisa memenangi pertandingan. Puji Tuhan akhirnya saya bisa bermain bagus di gim kedua dan ketiga," kata Ginting.

Sejak semalam, bicara soal strategi, dia sudah mempersiapkan diri untuk berhadapan dengan Shi Yu Qi atau Lu Guang Zu. Jadi ketika bertemu Lu, dia tidak kaget. Apalagi, dia pernah dua kali mengalahkan tunggal pertama China tersebut. Kemenangan diraih Ginting dicatat di Jepang Terbuka 2019 dan Indonesia Terbuka 2019. Ginting akhirnya bertemu Lu karena Shi cedera.

"Jadi saya tidak kaget saat bertemu Lu bukan Shi di laga pembuka ini," tutur Ginting.

Ginting pun berharap sumbangan satu angka darinya bisa menambah semangat rekan-rekannya. "Kemenangan ini tentu membuat saya sangat senang. Tetapi perjuangan belum berakhir. Pemain-pemain China adalah lawan yang tangguh. Saya berharap teman-teman bisa bermain baik dan memberikan kemenangan untuk Indonesia," ujar Ginting lagi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement