Senin 18 Oct 2021 10:34 WIB

Listrik Jadi Bagian Penanganan Kemiskinan Ekstrem NTT

Listrik merupakan salah satu penyebab utama kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Wakil Presiden Ma
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melaksanakan strategi percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem di NTT dengan meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar, yaitu listrik. Penyediaan akses listrik merupakan hal yang penting karena listrik merupakan salah satu penyebab utama kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia.

Usai memimpin Rapat Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di NTT, Wakil Presiden Maruf Amin meninjau showcase dari PLN terkait program penyediaan akses listrik dan stunting di NTT sekaligus menyalakan secara simbolis bantuan pemasangan listrik gratis untuk masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca Juga

"Dengan mengucap bismillahirohmanirrahim, program bantuan pasang baru listrik untuk masyarakat yang berhak di Kabupaten Timor Tengah Selatan saya nyatakan mulai menyala dan bisa dinikmati oleh masyarakat setempat,” kata Wapres dikutip dalam siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, Senin (18/10).

Wapres berpesan kepada para penerima bantuan pemasangan listrik gratis untuk mempergunakan listrik secara optimal dan memanfaatkannya dengan baik serta untuk mendukung pendidikan anak.

“Supaya digunakan dengan maksimal, dengan sebaik-baiknya, dan tetap berhemat dengan listrik yang ada, supaya memberi manfaat, anak-anak supaya bisa belajar dengan baik dan dengan teratur,” kata Wapres.

Pemerintah kata Wapres, sedang berupaya untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan ekstrem di 7 Provinsi prioritas di Indonesia salah satunya di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk mendukung upaya percepatan tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang didukung oleh PT PLN (persero) di tahun 2021 meningkatkan akses terhadap listrik.

Sebelumnya General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus Jatmiko melaporkan pada tahun 2021, desa yang telah dialiri listrik PLN sebanyak 245 dari 278 desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

“Yang kabupaten Timor Tengah Selatan itu masih ada sekitar 33 desa itu kami programkan di tahun depan bisa selesai Pak Wapres dan kami tiap hari juga membangun di seluruh Provinsi NTT, ini khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan, kami mau mengeksekusi program dari TNP2K,” katanya.

Komitmen PT PLN (persero) membangun infrastruktur dasar listrik melalui program listrik desa (lisdes) dengan melakukan pembangunan jaringan lisdes di 9 Desa (2021) di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Total anggaran yang dikucurkan Rp 30,8 miliar.

Tujuan program listrik desa ini yakni membuat warga lebih produktif, menggerakkan perekonomian sehingga kesejahteraan warga desa kian meningkat, kemudian dengan hadirnya bantuan penyambungan listrik, turut membantu pencegahan stunting di NTT dengan meningkatkan perekonomian masyarakat serta program khusus pencegahan stunting oleh PLN Unit Induk Wilayah NTT melalui Pelatihan Kader Posyandu dengan tagline “Cegah Stunting Melalui 1.000 Hari Pertama Kehidupan” di Desa Kolbano & Desa Nunsaen.

Dalam peninjauan tersebut, selain Agustinus Jatmiko, tampak hadir Manager PLN UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Kupang Meyrina Turambi yang memandu Wapres untuk melakukan konferensi video dengan para penerima bantuan. Sementara Wapres didampingi oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement