Senin 18 Oct 2021 23:39 WIB

MotoGP di NTB Kemungkinan Bersamaan dengan Tradisi Bau Nyale

Indonesia akan menggelar balapan MotoGP pada 22 Maret 2022 di Lombok, NTB.

Foto udara tikungan ke-10 lintasan Mandalika International Street Circuit saat matahari terbit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB.
Foto: ANTARA/AHMAD_SUBAIDI
Foto udara tikungan ke-10 lintasan Mandalika International Street Circuit saat matahari terbit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Perhelatan MotoGP pada 22 Maret 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit kemungkinan dilaksanakan bersamaan dengan tradisi Bau Nyale atau menangkap cacing laut di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Budayawan Sasak Lombok, H Lalu Putria mengatakan, kemungkinan nyale akan muncul saat MotoGP, namun itu semua tergantung tanda alam yang muncul.

"Itu bisa saja terjadi, tergantung tanda alam yang akan muncul," ujarnya ketika dihubungi melalui telepon dari Mataram, Senin (18/10).

Baca Juga

Lalu Putria atau lebih dikenal dengan nama Datu Siledendeng mengatakan, pada Februari biasanya akan muncul nyale tunggak atau nyale pertama. "Nyale tunggak akan muncul pada Februari. Kemudian Maret muncul nyale poto (nyale akhir), tapi itu sekali lagi tergantung tanda alam," ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah ini menjelaskan tanda alam tersebut, mulai dari terdengar suara gemuruh di laut selatan Lombok. Suara gemuruh tersebut, kata dia, dapat terdengar jelas oleh warga. Bahkan terdengar hingga Praya. Kemudian, akan disertai hujan angin dan sambaran petir yang menggelegar.

"Ditandai tanda alam terdengar bunyi gemuruh di laut selatan disertai hujan angin kemudian ada kisap (kilat) bersamberan," katanya.

Tanda lainnya akan muncul pucuk bambu muda yang disebut rembaong. Terdengar suara tengkerek sejenis hewan di sawah yang berbunyi dan banyak jamur yang mulai tumbuh di sawah atau kebun, dan masih banyak tanda lainnya.

"Ada tanda hujan angin disertai petir dan gemuruh guntur tujuh hari tujuh malam," ucapnya.

Untuk itu ia memperkirakan nyale akan muncul akhir Februari atau awal Maret 2022 dan akan berlangsung hingga beberapa pekan. "Ini hujan mulai turun, sudah mulai ada, akan segera datang musim hujan. Saya perkirakan 2022 Februari atau awal Maret (nyale muncul)," katanya.\

Ia juga menjelaskan, pada Desember 2021 akan diadakan pertemuan dengan para tokoh Sasak di penjuru empat mata angin untuk menentukan tanggal nyale muncul. "Nanti melibatkan tokoh empat penjuru angin. Sangat penting dilakukan tahun ini karena bertepatan dengan MotoGP 2022. Bisa dipadukan acaranya," katanya.

Bau Nyale adalah tradisi masyarakat Sasak di Pulau Lombok, yakni menangkap nyale atau cacing laut, yang diyakini sebagai perwujudan Putri Mandalika, seperti legenda Sasak. Dalam legenda Sasak, Putri Mandalika melompat dari bukit ke laut dan berubah menjadi nyale. Itu untuk menghindari pertempuran para pangeran yang bersaing mempersunting sang putri.

MotoGP sudah merilis kalender provisional musim balapan 2022, di mana Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok bakal menjadi tuan rumah balapan seri kedua pada 20 Maret setelah seri pembuka di Qatar pada 6 Maret. Dengan panjang lintasan 4,3 km dan 17 tikungan tersebut, Sirkuit Mandalika juga akan mendapat kehormatan sebagai arena tes pramusim MotoGP pada 11-13 Februari 2022, satu pekan setelah tes pramusim pertama di Sepang, Malaysia.

Selain itu, Federasi Sepeda Motor Indonesia (FIM) dan Dorna WorldSBK Organization (DWO) juga telah resmi merilis kalender final World Superbike (WSBK) musim 2021. Mandalika International Street Circuit akan menjadi tuan rumah gelaran kejuaraan penutup musim ini pada 19-21 Nopember, sebelum balapan Asian Talent Cup pada 11-12 November.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement