REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perhelatan PON XX Papua telah usai dengan sukses dan spektakuler acara berlangsung aman. Seluruh perwakilan atlet dari Sabang sampai Merauke mengikuti pertandingan secara sportif dengan semangat persatuan NKRI.
Pemerhati isu Papua, Prof Imron Cotan, mengapresiasi semua pihak atas terselenggaranya PON XX dengan baik. "Jangan kecil hati kalau dengar berita negatif tentang Papua. Memang ada upaya menarik berita negatif Papua ke dunia Internasional. Namun, dengan suksesnya PON XX Papua tidak menarik perhatian dunia,"ujarnya seusai menjadi narasumber Webinar Moya Institute "Merawat Persatuan Pascapenyelenggaraan PON XX 2021 Papua".
Menurutnya, masyarakat selama ini mendukung Gubernur Papua Lukas Enembe dan Presiden Jokowi. Pertandingan memiliki makna filosofis satu kesatuan bangsa. Jadi, lanjutnya, tidak ada yang namanya dalam pertandingan itu musuh tetapi lawan yang kompetitif dan sportif.
Tujuan dari pertandingan adalah menyatukan seluruh elemen bangsa Indonesia yang terwakili para atlet dari Sabang sampai Merauke.
Imron mengatakan, dengan suksesnya PON XX Papua. Maka, Papua telah menunjukkan pada dunia merajut persatuan dan kesatuan NKRI.
Papua adalah bagian dari Indonesia. Kalau ada yang memberitakan Papua orang tertinggal, tidak maju maka dengan sendirinya berita itu terbantahkan.
“Sama ketika dijajah penjajah kolonial, secara historik kita satu bangsa. Memang ada upaya memecah belah, Negara tertentu yang ingin melihat Indonesia pecah sehingga tidak jadi ancaman kepentingan Nasional mereka," terangnya.
Dirinya juga berharap agar venue PON XX bisa diperhatikan. Dia menambahkan, melalui perencanaan dari KONI atau Pemerintah Daerah bisa merawat Venue PON XX dengan baik.
Menurutnya, dengan memanfaatkan dana Otsus juga bisa digunakan untuk perawatan dari venue PON Papua. Dana Otsus Papua bisa digunakan untuk perawatan venue PON.
"Sebab, dana Otsus Papua itu penggunaannya di antaranya untuk Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur. Nah, perawatan venue PON juga bagian dari infrastruktur," paparnya.
Dikatakannya, bangunan yang ada di Papua salah satunya venue PON kemarin adalah terbaik se-Pasifik. Meski begitu, dirinya juga berharap jangan sampai seperti di Yunani seusai menyelesaikan Olimpiade.
"Maaf ya kalau di Yunani seusai Olimpiade bangunan terbengkalai. Harapannya bisa mendongkrak ekonomi, tapi ternyata tidak mampu. Bahkan, ilalangnya tinggi dan digunakan untuk homeless. Nah, kita yakin baik KONI maupun Pemerintah Daerah sudah punya perencanaan dengan baik,"tuturnya.
Diketahui bahwa tim tuan rumah Provinsi Papua dengan total perolehan 261 medali. Mereka menyabet 93 emas, 66 medali perak, dan 102 medali perunggu.