Rabu 20 Oct 2021 11:26 WIB

14 Siswa dan Guru Positif Covid, Disdik Bandung Evaluasi PTM

Mereka mengikuti belajar tatap muka di sekolah dan telah mengikuti uji tes PCR.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bandung / Ilustrasi
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bandung / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung akan melakukan evaluasi terkait penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas setelah ditemukan 14 siswa dan guru positif Covid-19. Mereka adalah siswa dan guru yang mengikuti belajar tatap muka di sekolah dan telah mengikuti uji tes PCR.

"Akan ada evaluasi dari Pak Sekda," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra saat dihubungi, Rabu (20/10).

Ia melanjutkan, pihaknya akan menyiapkan bahan pemaparan terkait evaluasi PTM terbatas untuk disampaikan kepada media massa. Pihaknya pun segera akan menyampaikan kondisi terkini pembelajaran tatap muka.

"Kemungkinan besok ada jumpa pers," ungkapnya.

Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani mengatakan pihaknya belum menerima kembali hasil tes PCR yang dilakukan kepada siswa dan guru sekolah. Ia mengatakan data terakhir masih di angka 14 siswa dan guru yang dinyatakan positif Covid-19.

"Belum (ada hasil terbaru), masih menunggu hasil," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 14 orang yang terdiri dari siswa dan guru pada jenjang SD, SMP dan SMA yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani tes PCR secara acak sejak Jumat (15/10) kemarin. Total 1.512 orang siswa dan guru telah dites PCR hingga Senin (18/10) malam.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani mengatakan telah melakukan pengambilan spesimen terhadap siswa dan guru sebanyak 1.512 orang. Dari total tersebut terdapat 348 spesimen yang hasilnya sudah keluar sedangkan sisanya belum.

"Hasilnya dari 348 ada yang positif 14 (orang), ini tersebar di beberapa sekolah. Satu sekolah ada satu orang, dua orang ada tiga orang gak ada yang tertumpuk, guru dan murid, "ujarnya. Ia tidak merinci berapa jumlah siswa yang terpapar dan guru yang terpapar termasuk sekolah-sekolahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement