Kamis 21 Oct 2021 14:13 WIB

Ketika Nabi Ibrahim Ditakut-takuti Kaum Penyembah Berhala

Nabi Ibrahim menentang ancaman kaum penyembah bintang dan berhala.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ketika Nabi Ibrahim Ditakut-takuti Kaum Penyembah Berhala
Foto: Pixabay
Ketika Nabi Ibrahim Ditakut-takuti Kaum Penyembah Berhala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Ibrahim Alaihissalam telah mengingatkan kaumnya agar tidak menyembah bintang dan berhala. Maka Nabi Ibrahim mengajak kaumnya untuk menyembah Allah yakni Zat Yang Maha Kekal dan Maha Kuasa.

Namun, Nabi Ibrahim ditentang kaumnya dan ditakut-takuti akan mendapatkan bencana karena tidak mau menyembah bintang dan berhala. Nabi Ibrahim menentang ancaman kaum penyembah bintang dan berhala, karena mengetahui bahwa tidak ada yang bisa mendatangkan bencana kecuali Allah. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-An'am Ayat 80 dan tafsirnya.

Baca Juga

وَحَاۤجَّهٗ قَوْمُهٗ ۗقَالَ اَتُحَاۤجُّوْۤنِّيْ فِى اللّٰهِ وَقَدْ هَدٰىنِۗ وَلَآ اَخَافُ مَا تُشْرِكُوْنَ بِهٖٓ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ رَبِّيْ شَيْـًٔا ۗوَسِعَ رَبِّيْ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا ۗ اَفَلَا تَتَذَكَّرُوْنَ

Dan kaumnya membantahnya. Dia (Ibrahim) berkata, "Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal Dia benar-benar telah memberi petunjuk kepadaku? Aku tidak takut kepada (malapetaka dari) apa yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali Tuhanku menghendaki sesuatu. Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu. Tidakkah kamu dapat mengambil pelajaran?" (QS Al-An'am: 80)

Berdasarkan Tafsir Kementerian Agama, dalam ayat ini, Allah menerangkan ajakan Nabi Ibrahim kepada jalan yang benar mendapat tantangan yang berat dari kaumnya. Nabi Ibrahim dibantah oleh kaumnya pada waktu beliau menyampaikan agama tauhid karena Nabi Ibrahim mengemukakan kesalahan agama mereka yang menyembah berhala dan mendewakan bintang-bintang.

Bukti-bukti yang dikemukakan oleh Ibrahim itu melemahkan, bahkan membatalkan akidah mereka, karena akidah mereka hanya didasarkan pada taklid kepada nenek moyang mereka. Itulah sebabnya Nabi Ibrahim menanyakan kepada mereka mengapa mereka menolak agama tauhid, padahal Ibrahim telah mengemukakan dalil-dalil kebenaran agama tauhid sesuai dengan petunjuk-petunjuk Allah dan keyakinan Nabi Ibrahim sendiri.

Bukankah mereka mengetahui bahwa berhala dan bintang-bintang yang mereka puja itu mempunyai kekurangan sedangkan Pencipta jagat raya dan isinya adalah Maha Sempurna. Mereka seharusnya tidak menyembah tuhan yang mempunyai sifat kekurangan.

Kemudian, Nabi Ibrahim menegaskan pendiriannya terhadap bantahan mereka, Nabi Ibrahim tidak gentar menghadapi malapetaka dan akibat dari mengingkari berhala yang disembah kaumnya. Karena sembahan mereka adalah benda mati yang tidak dapat menolak mudharat dan tidak dapat pula memberikan manfaat.

Tantangan Nabi Ibrahim merupakan jawaban terhadap sikap orang-orang musyrik yang menakut-nakuti Nabi Ibrahim akan mendapat bencana, akibat mengingkari sesembahan mereka. Segala bencana yang menimpa manusia dari manapun datangnya hanya karena kehendak Allah dan ilmu-Nya. Pada akhir ayat ini Allah memberikan alasan dari pengecualian yang terdapat dalam ayat ini yaitu Allah mempunyai pengetahuan yang sangat luas, meliputi semua yang ada.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement