REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Kepulauan Riau menilai pelaksanaan pembelajaran tatap muka di pesantren dan madrasah berjalan relatif lancar.
"Alhamdulillah sejauh ini pembelajaran tatap muka berjalan lancar. Sepanjang kami memulai, sesuai instruksi wali kota, belum ada kendala berarti," kata Kepala Kantor Kemenag Kota Batam Zulkarnain Umar, Kamis (21/10).
Dia mengatakan sejak awal PTM dijalankan tidak ada siswa madrasah dan santri pesantren di Batam yang terpapar dan menjadi klaster penularan Covid-19. Ia akan terus memantau proses PTM di madrasah dan pesantren demi memastikan semuanya berjalan baik dan tidak ada penularan Covid-19.
Di madrasah PTM dilakukan dalam dua jadwal untuk mematuhi aturan jaga jarak dan membatasi jumlah siswa di satu kelas. "Karena siswa di madrasah tidak banyak, satu kelas hanya 28 hingga 32 siswa, jadi bisa kami lakukan dua sif. Sejauh ini alhamdulillah lancar, tanpa kendala," kata dia.
Di pesantren jumlah siswa tidak dikurangi. Hanya kunjungan orang tua dan kerabat yang dibatasi.
Ia mengatakan hanya orang tua yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19 yang boleh berkunjung. Itu pun harus dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Kami mengurangi intensitas orang tua hadir di pondok pesantren dan lainnya, supaya berjalan bisa belajar dengan baik dan tidak menimbulkan kekhawatiran, sejauh ini aman-aman saja," kata dia.
Mengenai vaksinasi, 85 hingga 95 persen dari total siswa madrasah dan santri pesantren tingkat SMP dan SMA sudah menerima vaksin Covid-19. Vaksinasi untuk santri pondok pesantren dilaksanakan langsung di pesantren.
"Ada juga yang digabungkan. Kemarin jumlahnya tidak banyak, ada 200, kami laksanakan di madrasah aliah, kami gabungkan tiga vaksin pertama dan kedua," kata dia.