Jumat 22 Oct 2021 06:51 WIB

BSI Dubai Dibuka November-Desember 2021

Hal tersebut akan menjadi jalan BSI melebarkan sayap di kancah global.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melayani nasabah (ilustrasi). BSI akan membuka cabang di Dubai pada akhir tahun ini.
Foto: ARNAS PADDA/ANTARA FOTO
Karyawan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melayani nasabah (ilustrasi). BSI akan membuka cabang di Dubai pada akhir tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan segera membuka kantor cabang luar negeri pada sekitar akhir 2021. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menyampaikan kantor cabang ini sudah mendapat izin dari regulator setempat.

"Kita sudah terima izin lisensinya bulan ini, dan semoga bisa dibuka pada November-Desember tahun ini," kata Hery dalam Silaturahmi Manajemen BSI dan Republika, Kamis (21/10).

Baca Juga

Hery menyampaikan lisensi Dubai Financial Services Authority (DFSA) tersebut akan menjadi jalan BSI melebarkan sayap di kancah global. Cabang Dubai akan membantu menyambungkan kebutuhan keuangan juga investasi di Indonesia dari pasar Timur Tengah.

Cabang tersebut juga akan menjadi jangkar BSI merambah pasar Timur Tengah hingga ke Eropa. Hery mengatakan BSI ingin menjadi salah satu dari Top 10 bank syariah global dari sisi kapitalisasi pasar dalam 2-3 tahun kedepan, saat ini posisi Indonesia berada di peringkat 11-12.

"Kita optimistis dengan pertumbuhan yang solid, basis investor atau shareholder yang kuat, fokus menggarap ekosistem yang ada kita bisa mencapai target-target itu," kata dia.

Herry mengatakan kinerja BSI saat ini diantara bank-bank Top 10 nasional juga bisa terus bersaing. Seperti dari sisi aset, DPK, pembiayaan, dan laba bersih. Bahkan dari sisi aset, BSI tumbuh bersaing dengan BCA sekitar 15,2 persen. Sementara laba BSI tumbuh di atas bank-bank konvensional dengan 34,4 persen. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement