REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agutinus Jatmiko mengatakan, masyarakat di seluruh desa wilayah perbatasan RI-Timor Leste di Pulau Timor, NTT, sudah menikmati listrik.
"Puluhan desa yang tersebar di sekitar kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) seperti Wini, Motaain, Motamasin, saat ini semua sudah berlistrik," kata Jatmiko di Kupang, NTT, Sabtu (23/10).
Jatmiko mengatakan, selain desa, dusun-dusun di perbatasan juga dilistriki PLN pada 2021 yang merupakan bagian dari program prioritas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). "Pembangunan listrik untuk dusun-dusun ini sudah selesai di Kabupaten Belu dan Malaka," kata dia.
Jatmiko menjelaskan, selain pembangunan listrik ke desa dan dusun, PLN juga telah meningkatkan layanan listrik dari sebelumnya 12 jam dalam sehari menjadi 24 jam. Ia menyebutkan seperti yang sudah terealisasikan di wilayah Eban, Kabupaten Timor Tengah Utara serta Oepoli dan Naikliu di Kabupaten Kupang.
Jatmiko meminta pemda, masyarakat, atapun media massa menginformasikan ke PLN jika mendapati masih ada desa atau dusun atau titik-titik pemukiman penduduk di perbatasan yang belum berlistrik. Ia berharap dengan masuknya listrik PLN ke wilayah perbatasan ini dapat menggerakkan sektor-sektor pembangunan lain agar cepat bertumbuh terutama usaha-usaha ekonomi masyarakat.
"Di wilayah perbatasan memang sudah kelihatan geliat usaha-usaha masyarakat dengan dukungan listrik, kita berharap bisa bertumbuh pesat ke depan," kata dia.