Kamis 31 Jul 2025 11:01 WIB

Bahlil: Ribuan Desa Belum Teraliri Listrik Meski Indonesia Sudah 80 Tahun Merdeka

Menteri ESDM ungkap lebih dari 10 ribu titik masih gelap, sebagian pakai pelita.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan pentingnya pemerataan akses listrik di seluruh Indonesia. (ilustrasi)
Foto: BPMI Setpres
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan pentingnya pemerataan akses listrik di seluruh Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan pentingnya pemerataan akses listrik di seluruh Indonesia. Ia mengungkapkan, hingga kini masih terdapat ribuan desa yang belum tersambung jaringan listrik.

“Indonesia sudah merdeka sejak 1945. Sampai sekarang, saya harus jujur mengatakan, masih ada 5.700 desa yang belum memiliki listrik,” kata Bahlil dalam forum Energi dan Mineral Festival di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Baca Juga

Ia menambahkan, terdapat pula sekitar 4.400 dusun yang mengalami kondisi serupa. Berdasarkan data terkini, terdapat penambahan sekitar 68 titik yang belum terlistriki. Dengan demikian, totalnya mencapai sekitar 10.068 titik.

Menanggapi kondisi tersebut, Bahlil turun langsung ke lapangan untuk meninjau program listrik desa yang menyasar wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Ia menjelaskan bahwa hal ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto agar seluruh rumah tangga dari Aceh hingga Papua teraliri listrik.

“Terakhir kemarin saya ke Papua, saya cek langsung, lalu saya masuk ke Sulawesi sedikit. Masih banyak rumah dan desa yang menggunakan pelita seperti saat saya sekolah di SD,” ujarnya.

Pada Kamis (24/7/2025), Bahlil mengunjungi sejumlah desa terpencil di Papua, seperti Desa Tindaret di Kepulauan Yapen dan Pulau Owi di Kabupaten Biak Numfor. Kunjungan ini bertujuan memantau progres implementasi program Listrik Pedesaan (Lisdes) di wilayah timur Indonesia.

Ia menyampaikan bahwa listrik kini mulai mengalir ke SD Negeri Kiriyow di Desa Tindaret, yang merupakan bagian dari program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo.

photo
Seorang ibu mengajarkan anaknya mengaji dengan penerangan lampu minyak di rumahnya yang belum mendapatkan layanan listrik. - (Antara/Wahdi Septiawan)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement