Senin 25 Oct 2021 16:30 WIB

Jabar Terus Tingkatkan Vaksinasi Pelajar dan Lansia

Percepatan vaksinasi akan intens dan terus dilakukan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar sekaligus Pendiri Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil
Foto: Rizal FS/Biro Adpim Jabar
Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar sekaligus Pendiri Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau pekan vaksinasi pelajar di SMP Negeri 41 Kota Bandung, Senin (25/10). Kegiatan vaksinasi yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional II Jabar bersama bank bjb tersebut berlangsung di sejumlah SMP di Kota Cirebon, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Karawang.

Atalia mengapresiasi semua pihak yang turut mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19. "Kasus masih naik-turun. Artinya kita tidak boleh lengah, karena itu saya apresiasi vaksinasi didukung semua pihak, termasuk OJK dan seluruh masyarakat," ujar Atalia.

Baca Juga

Atalia mengatakan, percepatan vaksinasi intens dilakukan. Selain bagi pelajar untuk mendukung pembelajaran tatap muka, vaksinasi bagi kelompok lansia pun terus ditingkatkan. Dalam pekan vaksinasi pelajar, satu siswa harus mengajak orang tua atau kakek/nenek untuk ikut divaksin. "Satu siswa bawa satu lansia itu sangat bagus karena kami masih punya pekerjaan rumah (PR) yaitu lansia," kata Atalia.

Selain itu, menurut Atalia, salah satu kendala dalam vaksinasi lansia, khususnya di perdesaan, yaitu sulitnya akses menuju tempat penyuntikan vaksin. Oleh karena itu, pihaknya menggerakkan para bidan untuk jemput bola ke rumah-rumah lansia.

"Mereka belum divaksin karena sulitnya akses transportasi. Mau ke sentra vaksinasi kejauhan, maka kami punya program menggerakkan para bidan desa untuk jemput bola," kata Atalia.

Faktor lain yang menyebabkan lansia belum divaksin yakni masih banyaknya hoaks. Untuk itu, Atalia yang juga Bunda Literasi Jabar terus mendorong peningkatan literasi masyarakat, khususnya di perdesaan, terkait pentingnya vaksinasi Covid-19. "Masih ada masyarakat yang termakan hoaks, ada microchip-nya lah, bisa meninggallah dan lainnya," katanya.

Sementara menurut Kepala OJK Regional II Jabar Indarto Budiwitono, pihaknya diberikan amanah oleh pemerintah pusat untuk memvaksin 468 ribu masyarakat Jabar. "468 ribu dosis vaksin telah diamanatkan oleh pusat kepada kami," katanya.

Pada bulan inklusi keuangan Oktober ini, kata dia, OJK bersinergi dengan Bank BJB menggelar vaksinasi pelajar sekaligus pembukaan akses keuangan pelajar bernama Simpel atau Simpanan Pelajar.

"Ini bentuk sinergi OJK bersama BJB dalam meningkatkan vaksinasi dan literasi keuangan apalagi Oktober ini adalah bulan inklusi keuangan," kata Indarto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement