REPUBLIKA.CO.ID, SANTA FE — Insiden penembakan oleh aktor Alec Baldwin hingga menewaskan sinematografer saat syuting Rust di New Mexico, saat ini masih dalam penyelidikan. Dalam kesaksiannya kepada detektif, juru kamera, Reid Russell, menyebut dirinya tak yakin senjata telah diperiksa sebelum diserahkan kepada Baldwin.
Russel juga tak mengerti mengapa pistol ditembakkan. Berdasarkan catatan surat perintah penggeledahan yang dirilis Ahad, ia menyebutkan, kamera tidak dalam posisi merekam ketika pistol meletus dan menewaskan sinematografer Halyna Hutchins dan mencederai sutradara Joel Souza pada Kamis (21/10).
Ketika ditanyakan tentang bagaimana Baldwin memperlakukan pistol di lokasi syuting, Russel menjelaskan bahwa sang aktor berhati-hati. Contohnya, Baldwin memastikan bahwa tidak ada aktor cilik di dekatnya ketika properti senjata dikeluarkan.
Dalam dokumen pengadilan, Baldwin disebut sudah menjelaskan saat-saat sebelum dia menarik pelatuk. Aktor The Boss Baby tersebut juga mengaku telah diberi tahu bahwa pistol itu aman digunakan untuk latihan adegan karena yang digunakan ialah "cold gun", yakni pistol tanpa amunisi aktif.
Baldwin sudah diarahkan untuk mengeluarkan senjata sambil duduk di bangku gereja dan mengarahkannya ke kamera. Akibat insiden ini, aktor 63 tahun itu juga diketahui membatalkan sejumlah proyek ke depannya.
Di sisi lain, terungkap fakta negatif tentang asisten sutradara bernama Dave Halls yang memberikan pistol berpeluru tajam kepada Baldwin. Halls diketahui pernah dipecat terkait insiden pistol yang meledak di lokasi syuting sampai melukai seorang anggota kru film pada 2019.
Dalam sebuah pernyataan e-mail kepada The Associated Press, dilansir Selasa (26/10), seorang produser untuk film Freedom's Path mengonfirmasi bahwa Halls pernah dipecat dari produksi 2019. Itu terjadi setelah seorang anggota kru mengalami cedera ringan akibat peluru.