Selasa 26 Oct 2021 19:29 WIB

Ridwan Kamil: Wartawan Hadir, Jabar Tetap Kondusif

Pengurus PWI Jabar agar menjadi pilar kelima dalam pembangunan masyarakat,

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat melantik pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar masa bakti 2021-2026 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/10/2021)
Foto: Yogi Prayoga S./Biro Adpim Jabar
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat melantik pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar masa bakti 2021-2026 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/10/2021)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melantik pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar masa bakti 2021-2026 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/10). Pelantikan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk pelaksanaan swab test antigen. 

Ridwan Kamil berpesan kepada pengurus PWI Jabar agar menjadi pilar kelima dalam pembangunan masyarakat, khususnya pascapandemi Covid-19, melalui informasi-informasi yang disampaikan.

"Saya menitipkan PWI harus juara. Juara dalam beradaptasi. Juara dalam membimbing masyarakat Jabar beradaptasi dalam tatanan baru, tatanan post Covid-19, tatanan 4.0, tatanan betapa masyarakat Jabar membutuhkan informasi-informasi yang bertanggung jawab," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil. 

Menurut Emil, kehadiran wartawan dapat menciptakan situasi dan kondisi di Jabar tetap kondusif. Maka itu, tugas media harus bisa memberikan suatu informasi yang sesuai hati nurani masyarakat. 

Emil pun berkomitmen memberi dukungan kepada wartawan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Salah satunya, memberikan anggaran kepada 1.000 wartawan untuk mengikuti uji kompetensi keahlian. 

“Saya sangat berkomitmen terhadap profesi wartawan. Salah satu yang konkret kita akan memberikan dukungan anggaran untuk 1.000 wartawan melakukan uji kompetensi, sehingga nanti hasilnya kami akan memanen sebuah ekosistem media dan wartawan-wartawan yang profesional dan bertanggung jawab,” paparnya.

“Dan berkat dukungan media juga, Covid-19 jauh dari berita hoaks di Jabar,” imbuhnya. Selain itu, Emil menuturkan bahwa keberhasilan Jabar meraih gelar juara umum dalam PON XX Papua 2021 tidak terlepas dari dukungan wartawan yang menyampaikan informasi secara masif kepada masyarakat. 

“Kemudian juga berkat dukungan wartawan di PWI, Jabar bisa juara PON. Sebuah kebanggaan di tengah pandemi, kita mendapatkan kebahagiaan lahir batin. Mari terus menyempurnakan,” katanya.

Emil pun melaporkan, Indeks Kemerdekaan Pers di Provinsi Jabar melompat jauh atau naik 27 peringkat  dalam Survei Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) 2021. Pada IKP 2021 Jabar menempati posisi kedua dari 34 provinsi yang disurvei. Sementara pada IKP 2020 Jabar hanya menempati peringkat 29.  

Survei IKP dilakukan Sucofindo dan Dewan Pers. Pada IKP 2021 Jabar memperoleh nilai indeks 82,66. Ada tiga indeks penilaian lingkungan dalam survei IKP 2021 itu, yakni lingkungan politik, lingkungan ekonomi dan lingkungan hukum. Pada indeks lingkungan politik Jabar meraih poin 84,09, lingkungan ekonomi 80,89, dan lingkungan hukum pada nilai 81,38. 

“Kami bangga indeks kemerdekaan pers di Jabar melompat dari ranking 29 menjadi dua besar itu artinya ekosistem hukum, politik dan ekonomi sudah kami sempurnakan agar rekan media tenang, karena berprofesi di Jabar," katanya.

Dalam pelantikan tersebut, Emil bersama Ketua KONI Jabar mendapatkan penghargaan dari PWI Jabar sebagai “Sport Personality of The Year” karena berhasil membawa Jabar menjadi juara umum PON Papua.

Pemilihan Ketua PWI Jawa Barat diselenggarakan dalam Konferensi Provinsi (Konferprov) PWI Jawa Barat secara hybrid di Hotel Horison Bandung, Rabu 18 Agustus 2021. PWI Jabar dipimpin kembali oleh Hilman Hidayat secara aklamasi. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement