REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo bakal melakukan evaluasi besar-besaran terhadap kegiatan organisasu kemahasiswaan (ormawa) di lingkungan kampus yang melibatkan aktivitas fisik.
Hal itu mengusul kejadian meninggalnya mahasiswa saat mengikuti Pendidikan Dasar dan Latihan (Diklatsar) Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa atau Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS.
Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto, mengatakan, di dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memang ada salah satu bagian bela negara. Namun, bela negara tidak diartikan sempit menjadi orang berperang, melainkan berbicara tentang kepemimpinan (leadership) maupun aksi-aksi bantuan sosial.
"Memang sejak Merdeka Belajar ada, kami ingin men-setting ke sana. Tapi kegiatan yang dilakukan ini bagian dari tradisi yang dilakukan oleh mereka (Menwa)," kata Sutanto saat jumpa pers di Gedung Dr Prakosa Kantor Pusat UNS, Solo, Jawa Tengah.