REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mencatat 6.120 anak di daerah tersebut mengalami "stunting", dan itu merupakan data terbaru. "Kasus 'stunting' sekarang ada 6.120 anak, dan itu merupakan data terbaru," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara di Indramayu, Rabu (27/10).
Deden mengatakan, jumlah anak di Kabupaten Indramayu, data terakhir berada di angka 129 ribu dan dari jumlah tersebut 6.120 anak mengalami "stunting". Ia mengatakan banyak faktor penyebab "stunting" pada anak, di antaranya pernikahan dini, kekurangan gizi, kemiskinan, dan beberapa lainnya.
Menurutnya, dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Indramayu, kasus "stunting" terbanyak terjadi di Kecamatan Balongan. Namun, ia tidak menyebutkan jumlahnya.
"Dari 31 kecamatan, yang terbanyak di Kecamatan Balongan," tuturnya.
Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, saat ini, Kabupaten Indramayu sedang fokus melakukan penurunan angka stunting dengan gencar kampanye hidup sehat. Selain itu Nina juga mengimbau, agar para ibu muda untuk mempersiapkan kehamilannya, hal ini untuk mengurangi terjadinya angka "stunting".
"Untuk ini muda harus dipersiapkan terlebih dahulu, ketika mau memiliki anak, agar pola asuhnya bisa lebih baik lagi," katanya.