Jumat 29 Oct 2021 13:40 WIB

India Kerahkan Senjata Canggih AS di Perbatasan China

Pengerahan senjata dilakukan di tengah upaya dialog China-India yang berakhir buntu.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah truk tentara India melintas di sepanjang jalan raya menuju Ladakh, di Gagangeer, India, Rabu (17/6). Menurut laporan, sebanyak dua puluh Personel Angkatan Darat India termasuk seorang kolonel tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur karena pertempuran perbatasan
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Sejumlah truk tentara India melintas di sepanjang jalan raya menuju Ladakh, di Gagangeer, India, Rabu (17/6). Menurut laporan, sebanyak dua puluh Personel Angkatan Darat India termasuk seorang kolonel tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur karena pertempuran perbatasan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India dilaporkan telah mengerahkan persenjataan baru buatan Amerika Serikat (AS) di sepanjang perbatasannya dengan China. Hal ini dinilai sebagai bagian dari unjuk gigi kekuatan ofensif India untuk meningkatkan kemampuan dalam menempuh sengketa wilayah di Himalaya dengan China.

Seperti dilansir laman Al Arabiya, Jumat (29/10), India mengerahkan helikopter buatan AS, sistem persenjataan howitzer, dan senapan ultra ringan serta rudal jelajah supersonik buatan dalam negeri. Selain itu sistem pengawasan zaman baru akan mendukung pasukan India di daerah yang berbatasan dengan Tibet timur.

Baca Juga

Semua senjata telah diperoleh dalam beberapa tahun terakhir karena hubungan pertahanan antara AS dan India telah menguat di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang ketegasan Cina.

Pekan lalu dilaporkan, personel militer India mengawal sekelompok wartawan melalui wilayah perbatasan China untuk menyoroti kemampuan ofensif baru India. Komandan Angkatan Darat Timur Letnan Jenderal Manoj Pande mengatakan bahwa sepatu bot, baju besi, artileri dan dukungan udara sedang digabungkan untuk membuat pasukan gesit, ramping dan kejam sehingga pasukannya dapat bekerja lebih cepat. Korps Pemogokan Gunung sepenuhnya dioperasionalkan. "Semua unit termasuk unit tempur dan pendukung tempur sepenuhnya diangkat dan diperlengkapi," katanya.

India memang telah memperkuat pertahanannya di sepanjang perbatasan dengan China usai tragedi pertempuran terburuk dalam beberapa dekade lalu. Tragedi itu menyebabkan 20 personel India tewas dan empat tentara China tewas.

Kedua belah pihak telah terlibat dalam pembicaraan untuk melepaskan diri, namun keduanya belum sepakat untuk mundur dari permasalahan utama di daerah perbatasan lain di dekat wilayah Kashmir yang disengketakan.

Sekurangnya 30 ribu tentara telah dikerahkan selama setahun terakhir ke timur negara itu. Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi prihatin dengan terulangnya pertempuran sengit 1962 di Himalaya. Kala itu Tentara Pembebasan Rakyat China mengambil Tawang saat Tentara India yang kurang siap dan dipimpin dengan buruk mundur. Bunker dan tugu peringatan perang yang tidak terpakai masih memenuhi satu-satunya jalan yang menghubungkan Tawang dengan dataran di bawahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement