Kamis 27 Jan 2022 19:12 WIB

Pulangkan Warga India, China Beri Peringatan Keras Soal Perbatasan

China pulangkan warga India yang masuk dengan ilegal dan memberikan peringatan keras

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto file 5 Mei 2013 ini, pasukan Tiongkok memegang spanduk bertuliskan, Anda telah melintasi perbatasan, silakan kembali, di Ladakh, India. India dan Cina berusaha pada hari Rabu,(17 /6/2020), untuk mengurangi ketegangan setelah bentrokan fatal di sepanjang perbatasan  di Himalaya yang menewaskan 20 tentara India. Pertempuran Senin di daerah pegunungan terpencil di Ladakh, di Kashmir, mengikuti perubahan oleh India terhadap status politik Kashmir di tengah-tengah tarik ulur geopolitik dengan Amerika Serikat di wilayah tersebut.
Foto: AP, file
Dalam foto file 5 Mei 2013 ini, pasukan Tiongkok memegang spanduk bertuliskan, Anda telah melintasi perbatasan, silakan kembali, di Ladakh, India. India dan Cina berusaha pada hari Rabu,(17 /6/2020), untuk mengurangi ketegangan setelah bentrokan fatal di sepanjang perbatasan di Himalaya yang menewaskan 20 tentara India. Pertempuran Senin di daerah pegunungan terpencil di Ladakh, di Kashmir, mengikuti perubahan oleh India terhadap status politik Kashmir di tengah-tengah tarik ulur geopolitik dengan Amerika Serikat di wilayah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Militer China mengatakan Negeri Tirai Bambu memulangkan warga negara India yang masuk dengan ilegal. Warga India itu masuk ke wilayah China melalui perbatasan yang disengketakan.

Pengumuman Kamis (27/1/2022) ini disampaikan satu pekan setelah Kementerian Pertahanan India mengatakan telah mengkontak China untuk menemukan dan memulangkan Miram Tarom. Remaja berusia 17 tahun itu dilaporkan ditangkap militer Cina setelah hilang di perbatasan antar dua negara.

Baca Juga

Seorang pejabat India Kiren Rijiju mengatakan Tarom telah diserahkan ke tentara India di pos perbatasan Arunachal Pradesh. Dalam pengumumannya China tidak mengatakan yang dipulangkan adalah Tarom tapi mereka memperingatkan India.

"Kami mendesak pihak India untuk mengimplementasikan kesepakatan bilateral dengan ketat, memperkuat manajemen dan pengendalian personil, dan menjaga ketertiban normal di perbatasan dengan sungguh-sungguh," kata China.

Juru bicara Komando Teater Barat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Kolonel Long Shaohua mengatakan beberapa hari yang lalu prajurit yang sedang berpatroli menemukan seorang warga India.

"(Individu) masuk ke wilayah China dengan ilegal dan kemudian diberi pertanyaan rutin, dikarantina dan diobservasi sesuai dengan regulasi pengendalian perbatasan," kata Long dalam pernyataan di media sosial WeChat.

Ia menambahkan usai militer China dan India berdiskusi setelah India meminta pencarian maka individu dipulangkan.

"Saya berterimakasih pada angkatan bersenjata India yang membanggakan, mengejar kasus dengan cermat bersama PLA dan memulang anak muda itu dengan aman," kata Rijiju yang merupakan anggota parlemen Arunachal Pradesh di Twitter.

"Semua prosedur telah diikuti termasuk pemeriksaan medis," tambahnya.

India dan China kerap berselisih mengenai perbatasan di wilayah Himalaya. Beijing mengklaim seluruh wilayah Arunachal Pradesh sebagai bagian dari wilayah Tibet.

Pada tahun 2020 terjadi bentrokan antara tentara India dan China di lembah Galwan. Sebanyak 20 tentara India dan empat tentara China tewas dalam peristiwa tersebut.

Beberapa tahun terakhir sejumlah warga India hilang di perbatasan. New Delhi menuduh Beijing menculik warganya. Cina membantah keras tuduhan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement