Sabtu 30 Oct 2021 06:00 WIB

Inggris Ingin Bawa Atlet Divaksin ke Olimpiade Beijing

Atlet dan ofisial yang tidak divaksin harus menghabiskan karantina selama 21 hari.

Peserta memindahkan nyala api Olimpiade dari kuali pada upacara penyambutan nyala api Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di Beijing, Tiongkok, 20 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/WU HONG
Peserta memindahkan nyala api Olimpiade dari kuali pada upacara penyambutan nyala api Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di Beijing, Tiongkok, 20 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Inggris Raya berharap dapat membawa tim yang divaksinasi penuh ke Olimpiade Musim Dingin. Chef de missiontim Inggris Raya Georgie Harland memperkirakan 57 atlet akan berpartisipasi dalam 17 disiplin Olimpiade Beijing.

Olimpiade Musim Dingin akan digelar Februari tahun depan. Vaksinasi tidak wajib bagi peserta tetapi atlet dan ofisial yang tidak divaksin COVID-19 harus menghabiskan karantina selama 21 hari, dengan beberapa pengecualian kasus per kasus karena alasan medis.

Baca Juga

Beberapa atlet Inggris berangkat ke Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020 tanpa vaksinasi. Namun, Harland mengindikasikan bahwa mengingat Inggris belum memilih atlet yang akan berangkat ke Olimpiade Musim Dingin, mereka yang ada dalam daftar sebagian besar telah divaksin.

"Intelijen kami saat ini memberi tahu kami bahwa sebagian besar atlet dalam daftar panjang itu sudah divaksinasi. Saya memiliki keyakinan penuh bahwa kami akan pergi ke Olimpiade dengan tim yang sepenuhnya divaksinasi," kata Harland seperti dikutip Japan Times, Jumat (29/10).

Uji coba balap kereta salju bobsled dan skeleton telah diadakan di National Sliding Center, Senin lalu. Ini merupakan acara uji coba arena secara internasional pertama untuk tempat yang baru dibangun itu.

"Tanggapan dari acara uji coba itu adalah bahwa arena tersebut akan menjadi luar biasa dan Beijing akan memberikan pertandingan yang fantastis," kata Harland.

Sejumlah kelompok pembela hak asasi manusia menyerukan boikot Olimpiade untuk memprotes apa yang mereka anggap kekejaman hak asasi manusia di Tibet, Xinjiang dan Hong Kong. China menolak tudingan ini.

Harland mengatakan Asosiasi Olimpiade Inggris (BOA) menyadari potensi kekhawatiran dan mengakui kekuatan perasaan yang mungkin ada pada sejumlah atlet."Asosiasi Olimpiade Inggris menjunjung tinggi kebebasan berbicara bagi para atlet. Bukan tempat kami untuk memberi tahu atlet pendapat apa yang harus dan tidak boleh mereka miliki dan pandangan yang mereka miliki," ujar Harland.

"Tanggung jawab pertama kami adalah untuk berbagi (pedoman IOC). Sebagai bagian dari proses itu, dialog terbuka dengan para atlet tentang apa yang penting bagi mereka dan di mana mereka mungkin ingin mengekspresikan pandangan-pandangan itu.

"Inggris membawa 58 atlet dari 11 cabang olahraga ke Pyeongchang, Korea Selatan, pada Olimpiade Musim Dingin 2018, dengan mengumpulkan lima medali terdiri dari satu emas dan empat perunggu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement