REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR – Laznas BMH mendukung peresmian Pesantren Mahasiswa Dai (Pesmadai) Makassar yang terletak di kawasan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/11). Hal ini sebagai upaya ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Pesantren Mahasiswa Dai ini adalah program yang diinisiasi oleh Pemuda Hidayatullah bersama Laznas BMH di Sulawesi-Selatan guna ikut mencerdaskan bangsa agar lebih siap menjadi generasi yang cerdas dan beradab," terang Kepala BMH Perwakilan Sulawesi Selatan, Kadir.
Pada kesempatan tersebut secara simbolis BMH memberikan dukungan berupa beasiswa untuk Pesmadai senilai Rp 40 juta selama satu tahun ke depan.
Pesmadai ini gratis dan menjadi ruang bagi mahasiswa yang memiliki keinginan untuk belajar secara menyeluruh, tidak saja ilmu akademik tetapi juga ibadah dan Alquran secara intens di sela kesibukan kuliahnya.
"Ini sangat selaras dengan program BMH melahirkan kader dai muda yang siap ditugaskan dakwah ke berbagai daerah," imbuh Kadir dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Muhammad Fadlan (21), mahasiswa asal Jayapura yang kini terdaftar sebagai mahasiswa semester 7 di Universitas Muhammadiyah Makassar mengungkap alasan ketertarikannya bergabung di Pesmadai.
"Pesmadai ini memberikan nilai lebih bagi mahasiswa di luar kampus lewat beragam program-programnya, seperti pendidikan Alquran, kajian keislaman dan tambahan skill penting lainnya, seperti jurnalistik dalam ragam variannya," tuturnya.
Tokoh Sulawesi-Selatan, Ustadz Abdul Azis Qahhar Mudzakkar yang hadir dalam seremonial launching Pesma dai tersebut menyampaikan apresiasi atas dibukanya program ini.
"Insya Allah ini adalah gerakan dakwah yang inovatif, dan perlu dikembangkan di banyak tempat agar ke depan bangsa ini memiliki kandidat pemimpin yang memang cerdas dan punya adab," ungkapnya.