Kamis 04 Nov 2021 05:24 WIB

Link Net Catat Pertumbuhan Pendapatan

Link Net mencatat kinerja keuangan yang kuat pada 2Q2021.

Link Net mencatat kinerja keuangan yang kuat pada 2Q2021. (ilustrasi)
Foto: istimewa
Link Net mencatat kinerja keuangan yang kuat pada 2Q2021. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Link Net mencatat kinerja keuangan yang kuat pada 2Q2021. Pendapatan pada 2Q2021 sebesar Rp1.09 triliun, meningkat 11,9 % Year-on-Year. Pada 1H2021, pendapatan meningkat sebesar 11,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. EBITDA pada 2Q2021 tercatat Rp616 miliar, meningkat 13,3% dari tahun 

Marlo Budiman, Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk mengatakan, Link Net terus melanjutkan pertumbuhan performa keuangan yang kuat pada semester 1 tahun 2021 dengan Year-on-Year EBITDA sebesar 17.1%. Segmen Enterprise Link Net terus mencatat pertumbuhan dengan peningkatan pendapatan sebesar 26% Year-on-Year di kuartal kedua tahun 2021. 

Baca Juga

“Meskipun terdapat tantangan pada lingkungan operasional yang diakibatkan oleh COVID-19, manajemen Perseroan secara konsisten terus beradaptasi dengan kondisi ini. Migration project yang dilakukan terus mengalami kemajuan, dan kami telah menyelesaikan hampir setengah dari seluruh proyek pada akhir September 2021. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham dan karyawan Link Net, serta para pelanggan setia kami. Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan aman,” paparnya dalam keterangan persnya, Kamis (4/11).

Bisnis Enterprise Link Net terus menunjukkan perbaikan. Pada 2Q2021 pendapatan enterprise bertumbuh 26% dari tahun sebelumnya. Perusahaan terus melakukan migration project. Hingga akhir September, Link Net menyelesaikan hampir setengah dari keseluruhan migration project.

Pencapaian finansial Perseroan tetap kuat, namun dalam sisi operasional, Perseroan mengalami dampak dari tingginya kasus COVID-19 selama kuartal ke-2 dan ke-3 tahun 2021.

COVID-19 varian Delta mempengaruhi operasional bisnis Perseroan, terutama pada bagian direct sales karena adanya pembatasan pergerakan atau isolasi mandiri akibat terpapar COVID-19. Untuk meminimalisir risiko, Perseroan menjalankan protokol kesehatan termasuk pengadaan tes COVID-19 secara rutin, pembagian tenaga kerja, pembatasan jumlah karyawan di dalam kantor, kebijakan work from home, dan menjaga lingkungan kantor agar tetap higienis.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement