REPUBLIKA.CO.ID, MESIR -- Sebuah makam berusia lebih dari 3.200 tahun telah ditemukan di Saqqara. Makam itu dibangun untuk pejabat dari salah satu Firaun Mesir yang paling tersohor. Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengumumkan penemuan itu pada 30 Oktober lalu.
Dilansir dari Live Science, Rabu (3/11), prasasti yang ditemukan di makam mengungkapkan bahwa Ptah-M-Wia, orang yang dimakamkan di sana, memegang sejumlah posisi penting. Dia menjabar sebagai kepala perbendaharaan dan kepala pengawas ternak pada masa pemerintahan firaun Ramses II (memerintah periode 1279-1213 SM). Pada masa itu pemerintahan berkembang dari Kerajaan Mesir sampai Suriah modern.
Ramses II juga dikenal karena upaya pembangunannya termasuk perluasan Kuil Karnak, kata para arkeolog dalam sebuah pernyataan dari Kementerian Mesir. Ptah-M-Wia adalah kepala perbendaharaan berabad-abad sebelum penemuan koin yang dicetak. Sebelum uang ditemukan, orang melakukan pembayaran dengan barang atau logam mulia.
Di sisa-sisa makan Ptah-M-Wia, para arkeolog menemukan serangkaian lukisan dinding yang menunjukkan orang-orang memimpin ternak dan hewan lain untuk disembelih. Adegan ini bisa jadi terkait dengan posisi Ptah-M-Wia sebagai pengawas peternakan. Tampaknya tidak ada sisa-sisa manusia yang ditemukan di makam sejauh ini.
Beberapa ukiran di makam juga menggambarkan seorang pria, kemungkinan Ptah-M-Wia. Dalam satu ukiran, ia ditampilkan duduk di samping beberapa guci dan sebuah benda yang terlihat seperti tanduk.
Para peneliti saat ini sedang menganalisis hieroglif yang ditemukan di atas ukiran yang menunjukkan, antara lain, bahwa selain tugasnya yang lain, Ptah-M-Wia bertugas membuat “persembahan ilahi” di salah satu kuil yang dibangun oleh Ramses II di Thebes (Luxor). Firaun membangun atau memperluas beberapa kuil di Thebes selama masa pemerintahannya, dan tidak jelas di mana Ptah-M-Wia memberikan persembahan.
Ola Al-Ajizi, seorang profesor arkeologi di Universitas Kairo, memimpin tim yang menemukan makam tersebut. Para arkeolog terus menggali dan menganalisis makam dan daerah sekitarnya. Penemuan ini sangat baik, karena Saqqara memiliki sejumlah besar situs arkeologi yang mencakup Piramida Djoser yang berusia 4.700 tahun.