REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Mesir menandatangani tujuh perjanjian hibah dengan Amerika Serikat (AS) senilai hingga 125 juta dolar AS. Ini merupakan bagian dari program hubungan ekonomi bersama antara kedua negara.
Perjanjian dilakukan melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID). Ini ditujukan untuk meningkatkan upaya pembangunan Mesir di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, kesehatan, pemerintahan ekonomi, perdagangan dan investasi.
Menteri Kerjasama Internasional Mesir Rania al-Mashat mengatakanbahwa kemitraan strategis dengan AS terintegrasi dengan upaya nasional Mesir untuk mencapai pembangunan ekonomi dan sosial. Ia juga mengungkapkan bahwa Kementerian Kerjasama Internasional Mesir dan Dewan Nasional untuk Perempuan, serta Forum Ekonomi Dunia, telah meluncurkan inisiatif "Menutup Percepatan Kesenjangan Gender", yang pertama di Afrika dan Timur Tengah. Tujuannya adalah untuk mengambil langkah-langkah kelembagaan untuk memberdayakan perempuan.
"Kementerian sedang berusaha untuk menyepakati kemitraan baru dengan USAID dalam rangka mencapai tujuan inisiatif untuk menjembatani kesenjangan gender, meningkatkan lingkungan kerja bagi perempuan di sektor swasta, dan meningkatkan inklusi keuangan bagi perempuan," ujar Al-Mashat dalam pernyataan tersebut, dilansir China.org, Selama (2/11).
Al-Mashat mencatat bahwa kemitraan dengan USAID juga tercermin dalam memotivasi partisipasi sektor swasta dalam pembangunan Mesir. Ini sekaligus akan meningkatkan peran dalam berbagai proyek, dengan mendukung perusahaan kecil dan menengah.