REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Maskapai Uni Emirat Arab (UEA) Emirates akan memulai penerbangan harian antara Dubai dan Tel Aviv pada Sabtu (6/11). Penerbangan harian ini disebut sebagai tanda terbaru dari memperdalam hubungan sejak UEA dan Israel dalam menormalkan hubungan pada September tahun lalu.
Dilansir dari The New Arab, Kamis (4/11), maskapai yang berbasis di Dubai itu dan menjadi salah satu yang terbesar di dunia mengatakan, layanan baru itu juga akan menghubungkan Israel secara lebih baik dengan jaringan rute globalnya.
Maskapai penerbangan bertarif rendah Fly Dubai meluncurkan penerbangan komersial pertama antara Tel Aviv dan Dubai hanya beberapa bulan setelah kesepakatan tahun lalu. Maskapai penerbangan Etihad yang berbasis di Abu Dhabi dan maskapai Israel Arkia sekarang juga menawarkan penerbangan reguler.
Normalisasi UEA dari hubungannya dengan Israel, dalam kesepakatan yang ditengahi oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump, melanggar konsensus Arab selama beberapa dekade. Hal ini membuat marah warga Palestina dan pendukung mereka yang menunjukkan bahwa kesepakatan itu memberi penghargaan kepada Israel sementara terus menduduki Palestina secara ilegal dan mengepung Jalur Gaza.
Negara-negara lain yang sebelumnya mengikuti konsensus Arab, kemudian juga mengikuti langkah UEA, antara lain Maroko dan Sudan. Seiring normalisasi, beragam manfaat ekonomi datang dengan cepat kepada UEA dan Israel, yang tlah menandatangani serangkaian kesepakatan mulai dari sektor pariwisata, penerbangan, hingga jasa keuangan.