REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) bisa mendapatkan semua uranium yang dibutuhkan untuk senjata nuklir melalui pabrik Pyongsan. Citra satelit menunjukkan Korea Utara dapat menghasilkan bahan bakar nuklir jauh lebih banyak daripada jumlah yang telah tersedia.
Korea Utara terus membangun persenjataannya. Tahun ini negara tersebut memulai mengaktifkan kembali sebuah reaktor yang secara luas diyakini telah menghasilkan plutonium tingkat senjata.
Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Science & Global Security pada Oktober, Korea Utara mungkin dapat meningkatkan produksi dan tidak membutuhkan pabrik uranium lainnya. Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti di Universitas Stanford dan perusahaan konsultan pertambangan yang berbasis di Arizona.
"Jelas bahwa DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea, nama resmi Korut) tampaknya memiliki kapasitas penggilingan yang jauh lebih besar daripada yang digunakan sampai saat ini. Dengan demikian DPRK dapat memproduksi uranium alam giling dalam jumlah yang jauh lebih besar jika diinginkan," ujar pernyataan dalam jurnal penelitian tersebut.
Pabrik Konsentrasi Uranium Pyongsan adalah satu-satunya sumber bijih uranium yang diakui secara publik di Korea Utara. Sebuah citra satelit lainnya menunjukkan Korea Utara sedang membangun ekspansi besar di reaktor nuklir Yongbyon. Menurut para analis, reaktor tersebut dapat digunakan untuk memproduksi uranium tingkat senjata.