REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- AS Roma kembali gagal menaklukkan Bodo/Glimt. Kedua tim bertemu pada matchday keempat Grup C Liga Konferensi Eropa, Jumat (5/11) dini hari WIB.
Setelah duel sengit terjadi, papan skor Stadion Olimpico, Roma, menunjukkan angka 2-2. Usai pertandingan, pelatih tuan rumah, Jose Mourinho bereaksi. Ia mengkritisi penampilan pasukannya.
"Ini bukan performa yang bagus. Kami membuat banyak kesalahan teknis, terutama pada babak pertama, saat bermain dari belakang," kata Mourinho kepada Sky dikutip dari Football Italia.
Pada saat yang sama, Mourinho mengkritisi kepemimpinan wasit Anastasios Papapetrou. Menurut Mou, seharusnya Roma mendapat dua penalti. Sang juru taktik bersuara keras.
Ia merasa ajang ini seperti sarana latihan. Bak sebuah momen debut para pengadil tersebut untuk berekspresi.
"Saya tidak tahu, apakah mereka mendapatkan wasit yang buruk, dan memulai karier di Liga Konferensi. Saya tidak mengatakan apa-apa tentang wasit (dalam duel) di Norwegia karena kami kalah 1-6, tetapi di sini, dua penalti jelas," ujar Mourinho.
Dua pekan lalu, I Lupi hancur lebur di markas Glimt. Itulah mengapa ia tak mau mencari pembenaran dari kekalahan 1-6 di Norwegia. Tapi kini ia merasa pihaknya layak mendapat perlakuan yang lebih adil.
Mourinho melihat pasukannya berjuang untuk mencetak gol. Ada banyak peluang tercipta. Tapi keputusan wasit sangat menentukan hasil akhir.
Roma hanya meraih satu kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir. Pertanyaannya, apakah para juru gedor La Magica kurang tajam belakangan ini.
Mou mengakui sosok seperti Nicolo Zaniolo dan Tammy Abraham tidak dalam kondisi terbaik. Hanya Stephan El Sharaawy yang tampil cukup bagus.
"Kita bisa melihat statistik pragmatis itu, tapi berapa banyak poin yang hilang karena kesalahan wasit? Lihat pertandingan melawan Juventus, AC Milan, dan Bodo/Glimt," jelas juru taktik berkebangsaan Portugal ini.