Jumat 05 Nov 2021 22:15 WIB

Pascapandemi, Harus Terbiasa Teknologi Tanpa Sentuhan

Survei memperlihatkan 74 persen orang memakai sarung tangan untuk menyentuh sesuatu

Dalam Professor Talk di Rakornas Aptikom 2021, Prof Media Anugerah Ayu menjelaskan mengenai “Menggunakan Teknologi Tanpa Sentuhan untuk Interaksi di Era Pascapandemi”.
Foto: Universitas Nusa Mandiri
Dalam Professor Talk di Rakornas Aptikom 2021, Prof Media Anugerah Ayu menjelaskan mengenai “Menggunakan Teknologi Tanpa Sentuhan untuk Interaksi di Era Pascapandemi”.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Hampir kurang lebih dua tahun Covid-19 melanda Tanah Air Indonesia, kini saatnya Indonesia bangkit dari masa pandemi Covid-19 dan bersiap  memasuki era pascapandemi.

Melalui kegiatan Rakornas APTIKOM 2021 yang berlangsung secara luring di gedung Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Margonda, Kamis (4/11), Prof. Media Anugerah Ayu, dosen Universitas Sampoerna, hadir sebagai narasumber dalam acara ‘Professor Talk’. Dalam materinya, ia menjelaskan masyarakat untuk berinteraksi dengan pola hidup di era pascapandemi.

Baca Juga

Dalam memberikan pemaparan seputar era pascapandemi, Prof Media Anugerah Ayu menjelaskan mengenai “Menggunakan Teknologi Tanpa Sentuhan untuk Interaksi di Era Pascapandemi”. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan beberapa poin penting terkait dengan era pascapandemi seperti mengenai interaksi tanpa sentuh, teknologi untuk interaksi tanpa sentuh, serta contoh interaksi tanpa sentuhan di lingkungan universitas.

Menurutnya, beberapa orang terlihat membatasi beberapa tempat umum atau sesuatu yang biasa dipegang. Berdasarkan survei, terlihat di beberapa negara setelah pandemi Covid-19, orang-orang terlihat ingin berinteraksi tanpa sentuhan.

“Survei terbaru memperlihatkan bahwa 74 persen orang memakai sarung tangan untuk menyentuh sesuatu yang ada di tempat umum, serta 80 persen orang percaya bahwa mereka akan berperilaku berbeda saat harus berinteraksi di publik,” jelas Prof Media Anugerah Ayu.

Lanjutnya ia juga menjelaskan saat ini interaksi tanpa sentuhan didukung juga oleh perangkat pribadi seperti smartphone (ponsel pintar). “Pengguna dari ponsel diseluruh dunia itu sangat tinggi, hampir 50 persen penduduk dunia saat ini telah menggunakan ponsel. Dari perangkat tersebut, telah banyak yang menggunakan smartphone dan salah satu pendukung dari smartphone tersebut adalah internet yang mendukung adanya interaksi tanpa sentuhan,” imbuhnya.

Selain itu, ada hal lain yang dapat mendukung interaksi tanpa sentuhan yaitu NFC (Near Field Communication). NFC sebagai alat komunikasi jarak dekat dengan benda yang hendak disentuh. “Sebenarnya berbagai aktivitas interaksi tanpa sentuhan dapat didukung oleh NFC. Karena NFC ini dapat dikatakan secara umum, digunakan untuk menggantikan pengetikkan manual,” tutupnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement