REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi I DPR RI resmi setujui Jenderal TNI Andika Perkasa, sebagai calon Panglima TNI. Terkait penunjukan dirinya sebagai calon tunggal Panglima TNI, Andika mengungkapkan dirinya dititipi pesan oleh Presiden Jokowi.
"Melaksanakan tugas yang terbaik, dari beliau begitu," kata Andika di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11).
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR yang telah memberikan persetujuan dalam fit and proper test hari ini. Menantu dari A.M. Hendropriyono tersebut mengaku siap melaksanakan tugasnya secara maksimal.
"Ya kita berusaha lebih baik," ujarnya.
Selain itu Andika juga berjanji akan menjadikan TNI sebagai lembaga yang profesional. Hal itu ia sampaikan saat ditanya soal targetnya dalam 100 hari ke depan.
"Prioritas kita adalah bagaimana membuat kita lebih memegang peraturan perundangan sebagai dasar kita khususnya kami pelaku di bawah yang melaksanakan tugas yang diberikan pemerintah, maupun yang menurut kami perlu dilakukan," ucapnya.
Andika menuturkan hal tersebut sangat penting. Menurutnya institusi TNI tidak bisa lagi seenaknya bertindak seolah-olah punya kewenangan.
"Kita akan lakukan sesuai dengan perundangan, benar-benar itu. Hukumnya gimana kita harus begitu," tuturnya.
Selain itu, Andika juga berkomitmen agar institusinya tidak terlalu masuk ke dalam ranah lembaga sipil. Ia menegaskan
TNI akan berpegang pada perundangan, dan tupoksinya saja.
"Kalau masing-masing departemen lembaga itu disiplin pada tupoksinya maka akan terjadi team work, akan jadi suatu kekuatan, sehingga komitmen saya kita harus disiplin," ungkapnya.
Sebelumnya Presiden mengusulkan Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI. Surpres pengganti Panglima TNI diterima DPR, Rabu (3/11). DPR kemudian menyetujui Andika dalam fit and proper test hari ini.
In Picture: Jenderal Andika Jalani Uji Kelayakan Panglima TNI
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menanggapi terkait Komisi I DPR RI yang menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa pada Sabtu (6/11). Menurutnya, hal itu hanya formalitas.
"Itu hanya formalitas saja. Hanya untuk minta persetujuan DPR RI. Dan tidak ada yang aneh dalam fit and proper test. Pastinya jalan akan lancar saja. Tidak akan ada penolakan dari anggota DPR," katanya saat dihubungi Republika, Sabtu (6/11).
Kemudian, ia melanjutkan hal itu juga soal prosedur saja. Sebab, Andika merupakan calon tunggal itu pula dan Andhika akan meluncur dengan mudah menjadi Panglima TNI ke depan.
"Tidak akan ada gesekan, persaingan dalam pencalonan dan tidak akan ada penolakan dari Komisi I DPR RI," kata dia.
Ia menambahkan Andika akan menjabat satu tahun dan tahun depan juga sudah pensiun. Paling tidak dia harus mampu menjawab tiga hal yaitu soal menjaga NKRI, meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI.
"Dan terakhir antisipasi perang siber. Ini harus bisa ia lakukan," kata dia.