REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Yogyakarta blusukan ke wilayah yang biasanya langganan kekeringan di Gunungkidul untuk mencari masjid yang belum memiliki bak penampungan air bersihnya, Kamis (04/11).
Adam Sumbogo selaku tim program BMH Yogyakarta mengatakan, pihaknya telah menyalurkan beberapa bak penampungan air bersih. Sebelum memulai pembuatan bak tersebut dirinya mencari masjid-masjid yang belum memiliki penampungan air bersihnya.
“Beberapa bak telah selesai pengerjaanya dan sudah kami serahkan kepada masyarakat melalui masjid setempat. Kali ini kami mensurvei beberapa masjid yang membutuhkan bak penampungan air bersih,” kata Adam dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menambahkan, program tersebut dirasa penting karena setiap musim kemarau tiba masyarakat kesusahan mendapatkan air bersih.
“Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa wilayah Gunungkidul biasa mengalami kekeringan ketika musim kemarau tiba. Kalau sudah kekeringan seperti itu, masyarakat harus beli air bersih ke wilayah yang mengeluarkan sumber air. Dan fokus kami kali ini buatkan bak penampungannya untuk masjid-masjid,” tambah Adam.
Sementara itu, Sukoiran selaku takmir masjid As-Salaam yang berlokasi di Dusun Wuluh, Sambi Lor, Botodayaan, Rongkop, Gunungkidul, mengungkapkan, masjid yang berada di kampungnya sebenarnya masih ada bak penampungan airnya. Namun, tanahnya amblas, sehingga mengakibatkan bak penampungan airnya tidak bisa diisi air dengan maksimal.
“Sebenarnya masjid kami ada bak penampungan air bersihnya, akan tetapi kondisinya miring karena tanahnya amblas, jadi isi airnyanya cuma sedikit. Semoga segera ada bak yang baru dan kami berharap BMH bisa buatkan bak untuk masjid kami,” kata Sukoirin.