Ahad 07 Nov 2021 14:47 WIB

Pertamina-Masdar Kerja Sama Bangun PLTS

Kerja sama strategis Pertamina dengan Masdar mendorong percepatan transisi energi. 

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
PLTS (ilustrasi). Pertamina dan Masdar bekerja sama membangun PLTS.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
PLTS (ilustrasi). Pertamina dan Masdar bekerja sama membangun PLTS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi secara formal bertukar dokumen nota kesepahaman di Istana Kepresidenan Uni Emirat Arab di Abu Dhabi pada Kamis (4/11) yang disaksikan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Pertamina Power Indonesia sebagai subholding Power & New Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Masdar menandatangani nota kesepahaman untuk penjajakan bersama pengembangan PLTS terapung dan di atas tanah (ground-mounted) serta solusi energi bersih di Indonesia.

Baca Juga

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, Indonesia memiliki peta jalan transisi energi untuk Indonesia yang tertuang dalam Grand Strategi Energi Nasional, di mana bauran energi mencapai 23 persen pada 2025 untuk EBT dan 31 persen pada 2050. Dengan peta jalan tersebut, Pertamina percaya sektor energi dapat menurunkan emisi sebesar 314 juta ton karbon.

Pertamina sebagai BUMN energi terbesar di Indonesia memiliki komitmen tinggi mendukung target pemerintah. "Beberapa inisiatif pengembangan EBT Pertamina untuk mendukung target tersebut, antara lain, meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi yang dioperasikan sendiri menjadi 1.128 MW pada 2026, pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dan angin, serta green dan blue hydrogen," ujar Nicke, Ahad (7/11). 

Nicke melanjutkan, kolaborasi sangat penting dalam upaya mempercepat transisi energi. Kerja sama strategis antara Pertamina NRE dengan Masdar ini akan berpotensi mendorong percepatan transisi energi. 

Masdar merupakan perusahaan berbasis di Abu Dhabi dan anak usaha dari Mubadala Investment Company, perusahaan nasional Abu Dhabi. Bisnis Masdar fokus pada energi terbarukan. Saat ini Masdar aktif beroperasi di 30 negara, seperti UAE, AS, Australia, India, Indonesia, dan lain-lain.

CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi menyampaikan, perjanjian ini menunjukkan komitmen mendalam dari Masdar untuk mendukung transisi energi di Indonesia dan mencapai target net zero emission. Masdar berberharap dapat hadir di Indonesia dan mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia.

"Dengan berkomitmen pada climate action, Indonesia akan dapat menuai manfaat ekonomi dan sosial serta mewujudkan masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakatnya dan planet ini," kata Mohamed.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement