REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan perusahaan makanan olahan, termasuk toko ritel sembako Inggris J Sainsbury Plc hingga raksasa makanan Swiss Nestle SA sekaligus produsen yogurt Prancis Danone SA, mendukung prakarsa Inggris untuk menghentikan pengiriman kedelai dari daerah-daerah yang gundul di dunia.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (10/11), sebanyak 27 perusahaan menandatangani Manifesto Kedelai Inggris, sebuah komitmen industri baru untuk memastikan pengiriman kedelai ke Inggris tidak tumbuh dari daerah yang mengalami deforestasi. Di mana, hutan ditebang atau vegetasi asli diubah menjadi lahan pertanian setelah Januari 2020.
Inisiatif tersebut diluncurkan pada Selasa (9/11) dengan dukungan kesekretariatan dari konsultan Inggris Efeca. Langkah itu mengikuti upaya serupa di Eropa. Pendanaan awal untuk komitmen tersebut disediakan oleh jaringan toko kelontong Tesco Plc dan World Wildlife Fund.
Perusahaan-perusahaan tersebut, yang juga termasuk unit Pilgrim's Pride Corp di Inggris, McDonald's, dan KFC, menyumbang 60 persen dari impor kedelai Inggris, menurut sebuah pernyataan di situs web Efeca, sebagaimana dikutip Bloomberg.
Konsumsi kedelai tahunan di Inggris sekitar 3,5 juta ton. Para penandatangan juga setuju untuk mengungkapkan kemajuan mereka secara terbuka dan meminta pemasok mereka untuk mengadopsi komitmen tersebut.
Deforestasi dan perubahan penggunaan lahan yang didorong oleh ekspansi pertanian menyumbang 23 persen dari emisi gas rumah kaca global. Di mana, komoditas seperti kedelai, daging sapi, minyak sawit, dan kayu adalah pendorong global utama.