Rabu 10 Nov 2021 10:58 WIB

Mendorong Tumbuhnya Wirausaha Baru Berdaya Saing Global

IBT Banua Innovation akan menjadi wadah pengembangan bagi tiga sektor industri,

Wirausahawan (Ilustrasi)
Foto: Inspiremymagazine.com
Wirausahawan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Iit Septyaningsih

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung tumbuhnya wirausaha industri baru yang berdaya saing global. Salah satu langkah strategisnya mendorong transformasi kepada pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar bisa memanfaatkan teknologi terkini sehingga dapat menciptakan inovasi.

Baca Juga

Guna mencapai sasaran tersebut, Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Banjarbaru selaku satuan kerja di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, telah membangun Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT) Banua Innovation. Hal ini sesuai program prioritas yang ada di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

”Program inkubator bisnis ini juga sejalan dengan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, yaitu mendorong lahirnya wirausahawan untuk menciptakan dan mengembangkan usaha baru dalam rangka menggerakkan perekonomian tanah air,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (9/11). IBT Banua Innovation akan menjadi wadah pengembangan bagi tiga sektor industri, yaitu sektor pangan, kerajinan dan sasirangan. 

Pemilihan industri ini berdasarkan pada potensi daerah dan juga mendukung sektor industri prioritas yang terdapat pada peta jalan Making Indonesia 4.0, yaitu industri makanan dan minuman serta industri tekstil dan pakaian. Menperin menjelaskan, melalui program inkubasi bisnis ini, Kemenperin memberikan pendampingan kepada para pelaku IKM agar mudah mendapatkan izin usaha dan sertifikasi.

“Selain itu, Kemenperin memacu pelaku IKM untuk memanfaatkan teknologi digital dan e-marketing, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah,” ungkapnya.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2020 tentang Kementerian Perindustrian, BSKJI Kemenperin mempunyai tugas pokok dan fungsi di antaranya penerapan standar dan optimalisasi pemanfaatan teknologi industri. Melalui inkubator bisnis teknologi, proses transfer teknologi dan penerapan standar diyakini dapat berjalan lebih efektif.

Kepala BSKJI Doddy Rahadi menyampaikan, melalui program IBT, pihaknya bertekad meningkatkan kemampuan pelaku IKM di tanah air dalam penerapan dan pengembangan teknologi. "IBT akan membantu dan memfasilitasi industri dalam melakukan inovasi dan pengembangan teknologi. Sehingga kendala gap teknologi industri dapat dieliminasi," tutur dia.

Misalnya, IBT Banua Innovation siap memberikan berbagai fasilitasi bagi tenant, antara lain penguatan internal organisasi dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan dan bimtek sesuai kebutuhan tenant. Pelatihan dan bimtek tersebut, khususnya terkait penyusunan business canvas model, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan key performance indicator (KPI), kemudian pelatihan valuasi teknologi, kewirausahaan dan manajemen bisnis, serta e-marketing.

“Selain itu, IBT berperan dalam memfasilitasi kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan. Maka diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan dan suksesnya suatu bisnis untuk dapat berkembang secara berkelanjutan dan menghasilkan profit,” jelas Doddy.  

Maka, melalui peran IBT, akan dapat mempercepat pencapaian tersebut. “Kami optimistis, inkubasi ini mampu menciptakan industri yang tangguh dan berdaya saing sehingga pelaku IKM kita akan menjadi kompetitif, produktif, efisien dan rendah emisi serta resilient terhadap krisis,” tegasnya.

Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar memberikan apresiasi kepada Kemenperin atas pendirian IBT Banua Innovation. “Harapannya, IBT Banua Innovation ini dapat mempercepat pertumbuhan dan kesuksesan bisnis pelaku IKM secara berkelanjutan. Outputnya, bisnis tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang diinginkan dan mendorong kemajuan perekonomian Kalsel,” kata dia.

Sementara, Kepala Baristand Industri Banjarbaru, Budi Setiawan mengemukakan, pemilihan seleksi tenant perdana IBT Banua Innovation telah berjalan sejak 24 Juni hingga 4 Oktober 2021 melalui beberapa tahap penjurian. Calon tenant harus memenuhi kriteria penilaian yang sudah ditentukan, yakni nilai inovasi, aspek keberlanjutan bisnis, memanfaatkan bahan baku dan proses yang ramah lingkungan, penggunaan sumber daya alam lokal atau nilai TKDN, dampak atau manfaat, kemutakhiran teknologi, serta penerapan teknologi industri 4.0 (sebagai nilai tambah).

“Dari sejumlah peserta yang mendaftar, telah diseleksi menjadi sepuluh besar (Top Ten) berdasarkan kelengkapan administrasi. Sepuluh peserta ini kemudian melakukan presentasi proposal untuk dipilih Top Five oleh dewan juri,” paparnya.

Top Five Banua Berinovasi memperoleh bantuan belanja bahan dan pelatihan e-marketing. Seleksi selanjutnya adalah verifikasi lapangan untuk memilih tiga tenant IBT yang berhak untuk mendapatkan pendampingan dan bantuan belanja bahan. Tiga tenant yang terpilih tersebut yakni, Najwa Banjarbaru, Rabita Banjarbaru, dan Halal Feast Banjarmasin Kalimantan Selatan.

“Bagi yang tenant terseleksi dan masuk Top Five, akan mendapat fasilitas bantuan bahan baku dan bahan penolong untuk pembuatan produk. Sedangkan bagi Top Ten diberikan pelatihan pembuatan website dan e-marketing,” ujar Budi.

Pelatihan pembuatan website dan e-marketing bagi Top Ten Banua Berinovasi telah dilaksanakan pada 13-14 Oktober 2021. Penyampaian materi mulai dari pengenalan domain dan hosting, membangun homepage dan pengisian konten hingga pengenalan Search Engine Optimization (SEO) telah dilaksanakan baik dari sisi teori maupun praktek.

Melalui pelatihan ini, pelaku IKM diharapkan lebih percaya diri terjun ke dalam dunia e-marketing dengan segala perangkat penunjangnya.  “Saya sangat senang dengan pelatihan ini sehingga ilmu yang kami dapatkan akan kami terapkan nantinya yaitu pembuatan website dan juga marketing online,” ujar Basriannor SP dari KSP Global Nusantara Tabalong.

Harapan terhadap Baristand Industri Banjarbaru juga disampaikan oleh Rebo Hibur Siahaan, pemilik Oleh-Oleh Khas Banjarmasin Masboy. “Kami berharap Baristand Industri Banjarbaru terus berinovasi, terus berkembang dan terus memberikan layanan yang terbaik kepada seluruh pelaku IKM yang ada di Kalimantan Selatan,” jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement