REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Juru Bicara Otoritas Manajemen Krisis dan Darurat Nasional (NCEMA) Uni Emirat Arab (UEA) Saif Al-Dhaheri mengumumkan protokol terbaru untuk sholat di masjid. protokol kesehatan ini bekerja sama dengan Otoritas Umum untuk Urusan Islam dan Wakaf.
Pengumuman tersebut disampaikan selama pengarahan pemerintah UEA tentang pandemi virus Covid-19. Protokol yang diperbarui mencakup area sholat di tempat terbuka, tempat wudhu, dan tempat ibadah untuk perempuan.
“Pekerja di masjid dan tempat sholat harus mencetak selebaran panduan tentang tindakan pencegahan dalam bahasa Arab, Inggris, dan Urdu,” kata Al-Dhaheri.
Tempat wudhu harus tertutup dan ditempatkan di antara dua bak terbuka serta persediaan tisu toilet. Untuk kontak langsung yang terjadi di tempat masjid tetap dicegah.
“Protokol terbaru juga menetapkan perlunya membersihkan toilet dan tempat wudhu sebelum setiap sholat serta menjaga jarak 1,5 meter antara jamaah,” ujar dia.
Setelah sholat, masjid akan ditutup dan tidak ada yang diizinkan tinggal di dalam. Sementara itu, administrasi masjid harus memiliki staf kebersihan yang tersedia setiap saat.
Sanitizer harus tersedia di pintu keluar area wudhu dan setiap orang harus membersihkan tangan setelah wudhu. Dalam pedoman akan dijelaskan tentang metode wudhu yang paling mudah dan benar.
Untuk pengawasan protokol, otoritas terkait akan memantau setiap pelanggaran yang terjadi dan berkoordinasi dengan perusahaan terkait untuk memastikan pembersihan area wudhu dan toilet. Al-Dhaheri menyebut para imam dan petugas kebersihan masjid harus sudah divaksinasi, menjalani tes PCR setiap 14 hari, terdaftar di aplikasi Al Hosn, mengungkapkan gejala apa pun, dan menghindari hadir di masjid jika memiliki gejala tersebut.
Dia menekankan UEA masih berada di jalur yang baik menuju pemulihan penuh karena upaya signifikan dari semua otoritas publik dan swasta. “Pendekatan Pemerintah UEA bertujuan memastikan kehidupan yang layak dan masa depan yang aman bagi semua warga negara dan penduduk di UEA,” ujar dia.
Dilansir Emirates News Agency, Rabu (10/11), sektor kesehatan melanjutkan upaya mencapai kekebalan kawanan dengan memberikan vaksin kepada orang-orang yang memenuhi syarat. Sebanyak 98,66 persen populasi telah menerima dosis pertama vaksin dan 88,57 persen telah divaksinasi penuh.
“Kami mendesak masyarakat mematuhi langkah-langkah pencegahan yang relevan di tengah keterbukaan bertahap acara dan perayaan resmi,” tambahnya.
http://wam.ae/en/details/1395302990884