REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang balita dari Alabama, Amerika Serikat, telah dinobatkan sebagai bayi paling prematur di dunia yang bisa bertahan hidup. Anak laki-laki bernama Curtis Means itu terlahir dengan bobot kurang dari 500 gram saat ibunya baru hamil 21 minggu.
Normalnya, kehamilan berlangsung selama 40 minggu. Bayi akan disebut berat badan lahir rendah jika terlahir dengan bobot kurang dari 2,5 kg.
Guinness World Records dan UAB Hospital mengumumkan bahwa Curtis yang beratnya hanya 420 gram saat lahir, membuat rekor baru. Lahir prematur pada 5 Juli 2020 dengan saudara kembarnya yang tidak terselamatkan, Curtis kini sehat dan berusia 16 bulan.
Dr Brian Sims selaku dokter yang merawat Curtis mengungkap bahwa secara statistik, harapan hidup baby Curtis sangatlah rendah, bahkan hampir tidak ada. Namun, Curtis mengalahkan kemungkinan tersebut.
"Dalam situasi kelahiran prematur, kami biasanya menyarankan untuk merawatnya dengan penuh kasih. Orang tua harus banyak memiliki quality time bersama buah hati," kata Sims dalam sebuah pernyataan dari University of Alabama di Birmingham, seperti dilansir NBC, Kamis (11/11).