REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Arab Saudi menyetujui pemberian kewarganegaraan kepada warga negara asing dengan keahlian khusus di sejumlah profesi. Keputusan Kerajaan pada Kamis itu memungkinkan para pakar dengan keterampilan tinggi tertentu yang bekerja di bidang khusus dalam bidang hukum, medis, ilmiah, budaya, olahraga, dan teknis mendapatkan kewarganegaraan Saudi.
Langkah ini sejalan dengan Visi 2030 yang bertujuan menciptakan lingkungan bisnis tingkat tinggi yang menarik bagi para profesional. Pada 2019, Kerajaan mengumumkan mereka berencana membuka pintu naturalisasi untuk ilmuwan, inovator, dan profesional budaya terkemuka yang memenuhi kriteria yang diperlukan.
Hal itu bertujuan memungkinkan para ahli dan investor membangun akar yang lebih dalam di Kerajaan. Saudi Project, sebuah platform pemerintah, mengatakan di Twitter saat itu Arab Saudi bertujuan menarik para ilmuwan, intelektual, dan inovator dari seluruh dunia untuk memungkinkan Kerajaan menjadi pusat keberagaman yang akan dibanggakan dunia Arab.
Dilansir di Arab News, Jumat (12/11), keputusan baru itu fokus pada para pakar yang bekerja di bidang tertentu. Keputusan itu juga mencakup beberapa ekspatriat serta suku bangsa yang berbasis di negara tersebut.
Hal itu mencakup para ahli dalam ilmu forensik dan kedokteran, teknologi, pertanian, nuklir dan energi terbarukan, minyak dan gas, dan kecerdasan buatan, di samping spesialis yang terlibat dalam seni, olahraga dan budaya.
Langkah memberikan kewarganegaraan ini juga terkait dengan diversifikasi ekonomi Kerajaan mendorong pembangunan dan rencana reformasi sosial oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Langkah itu akan memungkinkan para profesional dari seluruh dunia untuk menjadikan Kerajaan sebagai pusat pemikiran brilian.