REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA— Keris merupakan benda pusaka yang memiliki nilai sejarah, serta warisan nenek moyang yang harus dicintai dan dilestarikan.
Pembina Yayasan Persaudaraan Berbudaya Indonesia (YPBI), Andi Budi Sulistijanto, menyatakan benda pusaka merupakan warisan nenek moyang yang ketika dilestarikan, maka para pemuda tidak akan kehilangan pengetahuan.
“Sebab, dalam benda pusaka mengandung dua unsur sekaligus, keindahan dan kekuatan supranatural," kata Andi Budi di Surabaya, Senin (15/11).
Menurut dia, ada keindahan di setiap benda pusaka, juga ada energi yang luar biasa. Dalam sejarah Indonesia, lanjut dia, mereka menggunakan benda pusaka sebelum ada mengenal senjata modern yang di dalamnya seperti ada kekuatan luar biasa, sehingga bisa menandingi penjajah.
Andi berharap masyarakat makin banyak yang mencintai budaya lokal, sebab keris menjadi warisan budaya nasional yang diakui UNESCO.
Semakin banyak yang cinta, maka keris dan benda pusaka akan langgeng. Selain itu, lanjut dia, YPBI mendukung adanya kegiatan kelompok masyarakat yang melakukan upaya pelestarian benda pusaka seperti keris, tombak atau lainnya.
Seperti halnya kegiatan Keris Expo Surabaya 2021 di Galeri DKS Balai Pemuda Surabaya yang digelar YPBI bersama Paguyuban Condro Adji dan Dewan Kesenian Surabaya (DKS) pada 10-14 November 2021. "Ke depan agenda tahunan Keris Expo ini bisa digelar di tempat lain," katanya.
Andi menyampaikan terima kasih kepada Permaisuri Raja Keraton Surakarta Sinuhun Pakubuwono XIII yaitu GKR (Gusti Kanjeng Ratu) Pakubuwono yang telah hadir dalam penutupan Keris Expo Surabaya 2021 pada Minggu (14/11) malam.
Menurut Andi, acara ini sengaja dilaksanakan di Balai Pemuda Surabaya karena memiliki nilai historis dan sebagai Kota Pahlawan. Tentu tujuannya untuk melestarikan benda-benda pusaka, khususnya keris, tombak, dan lainnya.
"Baik yang berusia lama maksudnya peninggalan kerajaan seperti kerajaan Majapahit, Singosari, Mataram Islam dan lainnya. Atau keris yang baru dibuat mpu-mpu yang sekarang masih eksis," ujarnya.